Sumenep, mediajatim.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep telah mengirim bantuan air bersih ke beberapa daerah yang terdampak kekeringan.
Namun, hal itu dinilai kurang efektif mengatasi kekeringan. Oleh karena itu, BPBD Sumenep kini mengajukan izin pengeboran tujuh sumur ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Kepala BPBD Sumenep Ach. Laili Maulidy mengatakan, pihaknya telah mencari solusi jangka panjang untuk mengatasi kekeringan.
“Juli 2024 kemarin, kami telah mengusulkan tujuh pengeboran air tanah ke BNPB. Namun, tidak ada info lebih lanjut dari BNPB,” ucapnya, Kamis (12/9/2024).
Rencana pengeboran air ini, kata Laili, khusus untuk tujuh desa yang mengalami kekeringan kritis, yakni Montorna, Prancak, Basoka, Kombang, Batuputih Daya, Badur dan Tengedan.
“Sejak beberapa tahun yang lalu, tujuh desa ini selalu terdampak kekeringan kritis,” imbuhnya.
Selain rencana pengeboran air, ujar Laili, pihaknya juga telah mengajukan back up air bersih ke BPBD Provinsi Jawa Timur pada Agustus 2024 lalu.
“Bantuan itu nanti akan disalurkan ke wilayah yang terdampak kekeringan kritis, melalui Perumda Sumenep. Tapi, belum ada info lebih lanjut juga,” pungkasnya.(man/faj)