Dinas lingkungan hidup kabupaten sumenep_20241020_184232_0000
Dinas lingkungan hidup kabupaten sumenep_20241022_073229_0000

Kemarau Berlanjut, BPBD Pamekasan Tetap Salurkan Air ke 76 Desa Kekeringan Tiap Hari

Media Jatim
Kekeringan
(Dok. Media Jatim) BPBD Pamekasan menyalurkan air bersih ke masyarakat terdampak kekeringan beberapa waktu lalu.

Pamekasan, mediajatim.com — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan masih menyalurkan air bersih ke daerah terdampak kekeringan hingga saat ini, Senin (7/10/2024).

Display Adhyaksa 2024_20241021_110116_0000
Display Adhyaksa 2024_20241021_193552_0002
8_20241020_215130_0001
Display Adhyaksa 2024_20241021_152006_0001
Display Adhyaksa 2024_20241021_152006_0002

Di Pamekasan, daerah yang terdampak kekeringan terdapat 269 dusun yang tersebar di 76 desa dan 11 kecamatan.

Display Adhyaksa 2024_20241021_110116_0002
Display Adhyaksa 2024_20241021_110116_0001
7_20241020_215130_0000
Display Adhyaksa 2024_20241021_193552_0001
Display Adhyaksa 2024_20241021_152006_0000

Plt Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Pamekasan Akhmad Dhofir Rosidi menjelaskan, penyaluran air bersih melalui 8 armada setiap hari ke daerah-daerah kekeringan hingga kini masih berlangsung.

“Sebagian dusun ada yang diperbanyak bantuan airnya, sebab mungkin kekeringan semakin meluas,” ungkapnya kepada mediajatim.com, Senin (7/10/2024).

Salinan dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sampang_20241022_060629_0001
Salinan dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sampang_20241022_060629_0002
Salinan dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sampang_20241022_060629_0000

Kata Dhofir, pihaknya kini juga melayani permintaan air dari lembaga pesantren yang juga terdampak kekeringan.

“Sekarang puncak-puncaknya kemarau, jadi permintaan lumayan bertambah, dan tetap kami layani. Ke depan, jika sebagian daerah sudah ada yang hujan, maka akan kami kurangi bantuan airnya,” ucapnya.

Baca Juga:  PKS Gelar Apel Pemenangan Tauhid, Fattah Berjanji Lanjutkan Layanan Kesehatan Gratis

Dhofir mengaku belum menghitung jumlah pengeluaran biaya bantuan air bersih yang selama ini telah didistribusikan ke daerah-daerah.

“Dari awal penyaluran, biayanya ditalangi dulu, sambil lalu dikalkulasi nanti saat musim hujan datang. Kalau tahun lalu menghabiskan sekitar Rp500 juta kalau tidak salah,” terangnya.(rif/faj)