Dinas lingkungan hidup kabupaten sumenep_20241020_184232_0000
Dinas lingkungan hidup kabupaten sumenep_20241022_073229_0000

UMKM Sektor Perikanan di Sumenep Stagnan, Diskan: Akibat Warga Merantau! 

Media Jatim
Perikanan
(Ikhwan Fajarisman/Media Jatim) Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perikanan Sumenep Heru Faizal usai diwawancarai di kantornya, Senin (21/10/2024).

Sumenep, medijatim.com — Dinas Perikanan (Diskan) Sumenep mencatat, Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sektor perikanan setempat tidak berkembang sejak 2023.

Display Adhyaksa 2024_20241021_110116_0000
Display Adhyaksa 2024_20241021_193552_0002
8_20241020_215130_0001
Display Adhyaksa 2024_20241021_152006_0001
Display Adhyaksa 2024_20241021_152006_0002

Penyebab pelaku UMKM ini stagnan karena banyak warga pesisir dan kepulauan di Sumenep yang merantau ke luar daerah.

Display Adhyaksa 2024_20241021_110116_0002
Display Adhyaksa 2024_20241021_110116_0001
7_20241020_215130_0000
Display Adhyaksa 2024_20241021_193552_0001
Display Adhyaksa 2024_20241021_152006_0000

Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perikanan Sumenep Heru Faizal mengatakan, kelompok pengolahan dan pemasaran produk perikanan 2024 sebanyak 102 kelompok.

“Sedangkan pengolah perorangan 306 orang dan pemasar perorangan sebanyak 729 orang,” ucapnya, Senin (21/10/2024).

Jumlah ini, kata Heru, tidak mengalami peningkatan yang signifikan alias stagnan sejak 2023.

Salinan dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sampang_20241022_060629_0001
Salinan dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sampang_20241022_060629_0002
Salinan dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sampang_20241022_060629_0000

“Hal ini terjadi karena masyarakat pesisir dan kepulauan utamanya nelayan, pelaku budi daya ikan, serta rumput laut banyak yang merantau ke Jakarta,” jelasnya.

Padahal, kata Heru, Sumber Daya Alam (SDA) sektor perikanan dan kelautan di Kabupaten Sumenep sangat melimpah.

Baca Juga:  KPU RI Toleransi Kendala Silon, Partai Buruh Sumenep Daftarkan Ulang 50 Bacaleg

“Artinya, kalau UMKM di dua sektor ini ditekuni, prospeknya sangat besar ke depan,” imbuhnya.

Heru juga mengatakan bahwa pihaknya telah berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memaksimalkan produk UMKM-nya.

“Kami punya 19 penyuluh untuk membina pelaku usaha. Akan tetapi, masyarakat tidak memiliki kesadaran. Sehingga, usahanya begitu-begitu saja,” pungkasnya.(man/faj)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *