UMKM Sektor Perikanan di Sumenep Stagnan, Diskan: Akibat Warga Merantau! 

Media Jatim
Perikanan
(Ikhwan Fajarisman/Media Jatim) Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perikanan Sumenep Heru Faizal usai diwawancarai di kantornya, Senin (21/10/2024).

Sumenep, medijatim.com — Dinas Perikanan (Diskan) Sumenep mencatat, Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sektor perikanan setempat tidak berkembang sejak 2023.

Penyebab pelaku UMKM ini stagnan karena banyak warga pesisir dan kepulauan di Sumenep yang merantau ke luar daerah.

Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perikanan Sumenep Heru Faizal mengatakan, kelompok pengolahan dan pemasaran produk perikanan 2024 sebanyak 102 kelompok.

“Sedangkan pengolah perorangan 306 orang dan pemasar perorangan sebanyak 729 orang,” ucapnya, Senin (21/10/2024).

Jumlah ini, kata Heru, tidak mengalami peningkatan yang signifikan alias stagnan sejak 2023.

Baca Juga:  Harga Garam Madura Turun, FPGM Sebut Dipicu Komoditas Impor

“Hal ini terjadi karena masyarakat pesisir dan kepulauan utamanya nelayan, pelaku budi daya ikan, serta rumput laut banyak yang merantau ke Jakarta,” jelasnya.

Padahal, kata Heru, Sumber Daya Alam (SDA) sektor perikanan dan kelautan di Kabupaten Sumenep sangat melimpah.

“Artinya, kalau UMKM di dua sektor ini ditekuni, prospeknya sangat besar ke depan,” imbuhnya.

Heru juga mengatakan bahwa pihaknya telah berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memaksimalkan produk UMKM-nya.

“Kami punya 19 penyuluh untuk membina pelaku usaha. Akan tetapi, masyarakat tidak memiliki kesadaran. Sehingga, usahanya begitu-begitu saja,” pungkasnya.(man/faj)