Pengasuh Pondok Pesantren di Bangkalan Cabuli Santrinya Berkali-kali

Media Jatim
Pencabulan
(Dok. kumparan.com) Ilustrasi seorang anak dicabuli.

Bangkalan, mediajatim.com — Seorang santri berinisial N (13) di Kecamatan Socah, Bangkalan diduga diancam dan dicabuli oleh salah seorang pengasuh pondok pesantren berinisial S (45).

Percakapan tentang pelecehan ini beredar di media sosial, seperti Facebook, Instagram dan WhatsApp sejak Kamis (24/10/2024) kemarin.

Dalam percakapan WhatsApp yang tersebar itu, S meminta mencium bibir dan meraba tubuh N. Jika tidak dituruti, pelaku mengancam akan melakukan banyak hal yang merugikan korban.

Berdasarkan informasi yang dihimpun mediajatim.com, pelaku telah melancarkan aksinya berkali-kali.

KBO Satreskrim Polres Bangkalan Iptu Mas Herly Susanto mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan laporan mengenai aksi pencabulan tersebut. Saat ini, pihaknya sedang melakukan pendalaman.

Baca Juga:  Bangun 29 Titik Jalan, Permudah Akses Sarana dan Hasil Panen

“Laporan sudah masuk ke Polres sekitar Kamis (24/10/2024) malam, sekarang sedang kami tindaklanjuti,” ucapnya, Senin (28/10/2024).

Kata Herly, petugas saat ini menelusuri saksi, mencari bukti-bukti, dan juga akan melakukan cek visum terhadap korban. “Masih butuh keterangan korban dan beberapa pemeriksaan lain, ditunggu saja,” terangnya.

Selain sebagai pengasuh pesantren, S ternyata juga pernah menjadi anggota DPRD Bangkalan Periode 2009-2014 dari PPP.

Ketua DPC PPP Bangkalan KH. Hasbullah Muhtarom membenarkan informasi tersebut. “Sejak jabatannya selesai, S non-aktif dan tidak lagi menjadi pengurus PPP Bangkalan,” terangnya, Senin (28/10/2024).

Baca Juga:  Internet dating Statistics That You Should Know About

Saat mengajukan pengunduran diri sebagai pengurus PPP, tutur pria yang akrab disapa Ra Has itu, S mengaku ingin fokus di dunia pendidikan.

Ra Has turut menyayangkan dengan adanya dugaan pencabulan yang dilakukan oleh mantan kadernya tersebut. “Saya secara pribadi menyayangkan adanya kejadian ini,” tutupnya.(hel/faj)