Bangkalan, mediajatim.com — Sejumlah organisasi jurnalis di Bangkalan melakukan audiensi ke Dispora Jawa Timur di Ruang Pertemuan Pemkab setempat, Rabu (6/11/2024).
Audiensi para wartawan ini dilakukan untuk mengklarifikasi terkait pelarangan peliputan pembukaan Popda XIV Jatim di Bangkalan pada Selasa (5/11/2024) kemarin.
Ketua PWI Bangkalan Mahmud Ismail mengatakan, para ketua organisasi wartawan Bangkalan sepakat memboikot Popda XIV dengan melarang Pj Gubernur dan Kadispora Jatim untuk hadir ke Bangkalan.
“Saya sebagai ketua PWI, bersama teman-teman IJTI, AJB, Wartatama, dan KWB sepakat memboikot Popda XIV,” ungkapnya, Kamis (7/11/2024).
Boikot ini dilakukan, terang Mahmud, sebagai bentuk protes atas dilarangnya jurnalis meliput pembukaan Popda XIV kemarin.
Kata Mahmud, para ketua organisasi wartawan di Bangkalan mempertanyakan alasan pihak panitia dan Event Organizer (EO) melarang wartawan meliput, padahal sudah memiliki id card dan kaos yang diberikan Dispora Bangkalan.
“Kami sebagai tuan rumah diusir, bahkan Kadispora dan perwakilan OPD lain juga dilarang masuk karena alasan penuh,” ucapnya.
Jika ingin banner boikot Popda XIV yang dipasang oleh wartawan itu dilepas, tutur Mahmud, maka Pj Gubernur dan Kepala Dispora Jatim harus membuat video klarifikasi dan permintaan maaf.
“Kami beri waktu hingga siang ini, jika tidak maka kami tidak akan melepas banner itu,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Olahraga dan Prestasi Dispora Jatim Abdul Wahhab menyampaikan permintaan maaf, karena tidak memperhatikan acara secara detail, salah satunya perihal pelarangan peliputan terhadap jurnalis.
“Saya yang salah karena tidak memperhatikan hal detail tersebut, tentu kami tidak bermaksud seperti demikian,” ungkapnya, Rabu (6/11/2024).
Terkait video klarifikasi dan permintaan maaf dari Pj Gubernur dan Kadispora Jatim, Wahhab akan menyampaikan ke pihak terkait terlebih dahulu.
“Kami akan sampaikan permintaan teman-teman wartawan Bangkalan, kami mohon kelapangan hati,” pungkasnya.(hel/faj)