Bangkalan, mediajatim.com — Pengelolaan parkir berlangganan di Bangkalan kembali dikeluhkan masyarakat.
Warga banyak mengeluh terkait tarif berlipat dan jukir liar yang acapkali beroperasi di area parkir berlangganan.
Pj Bupati Bangkalan Arief M Edie mengakui bahwa memang banyak laporan masyarakat yang masuk tentang kekecewaannya karena membayar parkir berlipat.
“Sudah membayar pada saat perpanjangan STNK di Samsat, tapi masih ditarik lagi oleh jukir. Ini jelas tidak nyaman bagi masyarakat. Masalah parkir ini akan saya rekomendasikan untuk diselesaikan ke bupati terpilih selanjutnya,” ungkapnya, Senin (18/11/2024).
Akhir 2024 nanti, terang Arief, akan dirumuskan kebijkan yang baru terkait penarikan uang parkir.
“Akan kami hitung mana yang lebih untung, apakah lebih untung membayar saat memperpanjang STNK, atau dengan menjual karcis parkir corporation lewat jukir,” bebernya.
Karena itulah, pihaknya meminta Dishub Bangkalan agar segera mendata ulang titik-titik parkir dan juru parkir.
“Minggu ini Dishub harus jalan dan harus selesai, Desember akan saya tinjau kembali dan merapatkan dengan DPRD, mana yang lebih untung yang nanti akan kita gunakan,” ulasnya.
Arief menegaskan, jika masyarakat membayar jasa, maka mereka berhak mendapatkan jasa itu.
“Selama ini kan masyarakat hanya ditarik tarifnya saja, tidak ada jasa yang diberikan pada mereka. Sudah dipungut saat bayar STNK, masih ditarik lagi, apalagi tidak ada kemanan,” tegasnya.
Kepala Dishub Bangkalan Ahmad Roniyun Hamid mengklaim bahwa di Bangkalan sudah minim parkir liar.
“Ada satu dan dua yang memang sulit ditertibkan, tetapi sudah kami rangkul. Kemarin saat ada parkir insidentil kami libatkan, tapi malah warga ditarik hingga Rp10 ribu. Saat kami tanyakan, orangnya lari,” jelasnya, Senin (18/11/2024).
Pihaknya mengaku sudah berkali-kali melakukan penertiban, tetapi memang selalu ada aksi kejar-kejaran dengan oknum jukir.
“Memang harus sabar, tapi pelan-pelan sudah kami tangani dengan baik, termasuk yang diminta Bapak Pj Bupati, akan segera kami selesaikan,” pungkasnya.(hel/faj)