Sumenep, mediajatim.com — Dinas Perikanan (Diskan) Sumenep mencatat lahan produksi garam seluas 1.617 hektare.
Dari ribuan hektare lahan pegaraman tersebut, produksi garam di Sumenep 2024 mencapai 93,5 ton. Sementara targetnya tahun ini 129,5 ton.
Analis Akuakultur Ahli Muda Diskan Sumenep Abdullah Haqiqi mengatakan, lahan produksi garam tersebar di 10 kecamatan.
“Sepuluh kecamatan itu, yakni Gapura, Kalianget, Saronggi, Pragaan, Gili Genting, Talango, Raas, Arjasa, Kangayan dan Sapeken,” ucapnya, Rabu (20/11/2024).
Meski luas lahan 1.617 hektar, kata Abdul, produksi garam per September 2024 masih belum sampai target.
“Kurang 36 ton untuk mencapai target. Kami optimis bisa melebihi target,” imbuhnya.
Pada September 2024 saja, kata Abdul, hasil produksi garam di Kabupaten Sumenep mencapai 93,5 ton.
“Pada Oktober juga tidak kalah banyak. Akan tetapi, angkanya masih direkap oleh teman-teman,” jelasnya.
Abdul menyampaikan bahwa cuaca menjadi salah satu faktor hasil produksi garam.
“Kalau musim kemarau lama, maka produksi garam secara kuantitas lebih banyak dan kualitasnya lebih baik,” terangnya.
Abdul menuturkan bahwa harga garam saat ini menurun. “Saat ini harga garam Rp800 ribu per ton. Sedangkan, sebelumnya masih Rp1 juta per ton,” pungkasnya.(man/ky)