web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01
Display 17 Agustus _20250601_164350_0003
Display 17 Agustus _20250601_164349_0000
Display 17 Agustus _20250601_164350_0005
Display 17 Agustus _20250601_164350_0002
Display 17 Agustus _20250601_164350_0004
Display 17 Agustus _20250601_164350_0001

Tak Bisa Deteksi Kebocoran Air, Perumdam Pamekasan Rugi Rp500 Juta Per Tahun

Media Jatim
Perumdam Tirta Jaya Pamekasan
(Ongky Arista UA/Media Jatim) Salah seorang pegawai memarkir kendaraan di halaman kantor Perumdam Tirta Jaya Pamekasan, 3 Desember 2024.

Pamekasan, mediajatim.com — Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Jaya Pamekasan kerap mengalami kerugian.

Nilai kerugiannya cukup fantastis. Dari Rp500 juta hingga Rp1 miliar dalam setiap tahunnya.

Informasi yang dihimpun mediajatim.com, kerugian tersebut lantaran kurang lebih 60 persen sambungan air PDAM kepada pelanggan tanpa memakai water meter sehingga tidak diketahui bilamana ada kebocoran.

Direktur Perumdam Tirta Jaya Pamekasan Syamsul Arifin menjelaskan bahwa sejak menduduki kursi direktur pada Agustus 2024, dia langsung bergerak cepat memasang water meter dan berlangsung hingga hari ini.

Baca Juga:  Anggaran TPS di Kecamatan Pakong Disunat Sekitar Rp1 Juta, KPPS Beberkan Voice Ketua PPK!

“Saya langsung tancap gas agar petugas terus-menerus memasang, dan sekarang sudah hampir 600 water meter yang sudah dipasang,” ungkapnya, Kamis (5/12/2024).

Dia mengaku bahwa pemasangan itu jauh dari target. Namun, Syamsul mengatakan akan terus-menerus memasang water meter.

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030

“Termasuk kebocoran air itu juga tidak diketahui sebab memang tidak ada water meter, dan kami sudah minta petugas untuk melakukannya secara maksimal,” imbuhnya.

Syamsul mengaku juga sudah berupaya untuk menekan kebocoran pendapatan sejak awal menjabat.

Baca Juga:  Tarif Parkir Pantai Slopeng Tak Sesuai Perda, Disbudporapar Sumenep Akui Memang Keliru!

“Kami melakukan semaksimal mungkin, jika tidak bisa menyelesaikan semua, minimal sebagian bisa diatasi,” tegasnya.

Menanggapi itu, Ketua Komisi II DPRD Pamekasan Salman Al Farisi mengatakan sudah membahas persoalan tersebut dengan pihak terkait.

“Masih ada beberapa data-data yang diminta sebab belum lengkap,” ungkap dia.

Politisi Partai Bulan Bintang (PBB) itu mengaku akan menjadwal ulang untuk memanggil Perumdam dalam rangka membahas persoalan tersebut.

“Sementara bagaimananya belum bisa diekspos, sebab, masih proses pembahasan, bersabar dulu,” pungkasnya.(rif/ky)