Pamekasan, mediajatim.com — Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Jaya Pamekasan kerap mengalami kerugian.
Nilai kerugiannya cukup fantastis. Dari Rp500 juta hingga Rp1 miliar dalam setiap tahunnya.
Informasi yang dihimpun mediajatim.com, kerugian tersebut lantaran kurang lebih 60 persen sambungan air PDAM kepada pelanggan tanpa memakai water meter sehingga tidak diketahui bilamana ada kebocoran.
Direktur Perumdam Tirta Jaya Pamekasan Syamsul Arifin menjelaskan bahwa sejak menduduki kursi direktur pada Agustus 2024, dia langsung bergerak cepat memasang water meter dan berlangsung hingga hari ini.
“Saya langsung tancap gas agar petugas terus-menerus memasang, dan sekarang sudah hampir 600 water meter yang sudah dipasang,” ungkapnya, Kamis (5/12/2024).
Dia mengaku bahwa pemasangan itu jauh dari target. Namun, Syamsul mengatakan akan terus-menerus memasang water meter.
“Termasuk kebocoran air itu juga tidak diketahui sebab memang tidak ada water meter, dan kami sudah minta petugas untuk melakukannya secara maksimal,” imbuhnya.
Syamsul mengaku juga sudah berupaya untuk menekan kebocoran pendapatan sejak awal menjabat.
“Kami melakukan semaksimal mungkin, jika tidak bisa menyelesaikan semua, minimal sebagian bisa diatasi,” tegasnya.
Menanggapi itu, Ketua Komisi II DPRD Pamekasan Salman Al Farisi mengatakan sudah membahas persoalan tersebut dengan pihak terkait.
“Masih ada beberapa data-data yang diminta sebab belum lengkap,” ungkap dia.
Politisi Partai Bulan Bintang (PBB) itu mengaku akan menjadwal ulang untuk memanggil Perumdam dalam rangka membahas persoalan tersebut.
“Sementara bagaimananya belum bisa diekspos, sebab, masih proses pembahasan, bersabar dulu,” pungkasnya.(rif/ky)