Bangkalan, mediajatim.com — Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menggelar coffee morning dan konferensi pers tasyakuran atas capaian tujuh program studi berakreditasi internasional di Lantai 1, Graha Rektorat kampus setempat, Kamis (19/12/2024).
Tujuh program studi yang berhasil mendapatkan akreditasi internasional dari Foundation for Internasional Bussiness Administration Accreditation (FIBAA) yakni;
- Program Studi Agribisnis
- Akuntansi
- Manajemen
- Ekonomi Pembangunan
- Ilmu Hukum
- Ilmu Komunikasi
- Sastra Inggris
Tasyakuran ini juga digelar karena dua dosen terbaik UTM terpilih sebagai Komisioner Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Republik Indonesia; Rhido Jusnadi dan Atase Pendidikan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Rusia; Khoirul Rosyadi.
Rektor UTM Dr. Safi’ mengatakan, capaian luar biasa ini menjadi salah satu bukti bahwa UTM konsisten untuk terus berkembang lebih baik.
Dua dosen UTM, Ridho dan Khoirul, yang sekarang melakukan pengabdian di luar kampus, kata Dr. Safi’, juga akan menambah kualitas Indikator Kinerja Utama (IKU) UTM.
“Pengabdian itu, kan, ada di salah satu poin dalam IKU UTM, nah, kedua dosen terpilih ini, statusnya tetap Dosen UTM tapi dibebastugaskan dari tugas tridarma perguruan tinggi hingga periodenya selesai,” terangnya, Kamis (19/12/2024).
Safi’ meminta agar kedua dosen yang terpilih menjadi perwakikan UTM di KBRI dan KPPU untuk tidak melupakan almamater dan rumahnya yakni UTM dan Madura.
“Tentu ini menjadi poin penting, bahwa di mana pun mereka bereda, UTM dan Madura harus terus dipromosikan,” tuturnya.
Komisioner KPPU RI Terpilih Rhido Jusnadi menyampaikan, bahwa prosesnya dimulai dari UTM dan kelak akan kembali ke UTM.
Prioritas dalam mengambil keputusan dan kebijakan nanti sebagai pengawas, lanjut Ridho, tentu akan mengacu pada aturan utamanya tentang perlindungan bagi pengusaha mikro.
“Salah satu yang akan saya lakukan adalah memberikan perlindungan kepada para pengusaha mikro, tidak boleh mereka diadukan dengan pengusaha besar, apalagi pengusaha Madura,” komitmennya.
Sementara itu, sebagai Atase Pendidikan KBRI di Moscow, Rusia, Khoirul Rosyadi mengatakan, bahwa terpilihnya dia sebagai perwakilan Indonesia di Rusia adalah tantangan yang besar.
Dia mengatakan akan tetap membawa UTM dan Madura. “Tugas saya nanti adalah mempromosikan, baik pendidikan di Indonesia ke Rusia, atau pendidikan Rusia ke Indonesia, juga melindungi dan melayani mahasiswa Indonesia yang berada di Rusia,” tukasnya.(hel/ky)