web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01
Segenap pimpinan dan karyawan_20250605_201559_0000
10_20250605_164323_0009
3_20250605_164323_0002
5_20250605_164323_0004
Display Pancasila dan Lebaran 2024_20250605_233152_0000

Diagnosa RSUDMA Sumenep: Bayi yang Ditemukan di Emperan Masjid Alami Refleks Menghisap!

Media Jatim
Bayi sumenep
(Dok. Media Jatim) Bayi yang ditemukan di masjid dirawat di ruang NICU RSUDMA Sumenep sejak Kamis (19/12/2024).

Sumenep, mediajatim.com — Bayi yang ditemukan di emperan Masjid Al-Kautsar, Desa Pamolokan, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep pada Kamis (19/12/2024), mengalami refleks menghisap (sucking reflex) yang tidak normal.

2_20250605_164322_0001
7_20250605_164323_0006
4_20250605_164323_0003
12_20250605_164323_0011
1_20250605_164322_0000

Kondisi pada bayi baru diketahui setelah diperiksa oleh tim medis di Ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU) RSUD dr. H. Moh. Anwar (RSUDMA) Sumenep.

9_20250605_164323_0008
8_20250605_164323_0007
5_20250605_164641_0004
11_20250605_164323_0010

Saat ini, bayi laki-laki tersebut harus mengggunakan Orogastric Tube (OGT)–alat untuk membantu bayi mendapatkan makanan, minuman, obat dan mengeluarkan udara dari dalam perutnya.

Direktur RSUDMA Sumenep dr. Erliyati melalui Kasi Informasi Erfin Sukayati mengatakan bahwa bayi tersebut masih berumur sehari.

“Saat bayi sampai di sini, tali plasenta sudah terpotong. Dipotong di Puskesmas Pamolokan,” katanya, Jumat (20/12/2024).

Perempuan berhijab itu juga menyampaikan bahwa secara keseluruhan kondisi bayi normal ketika diantar oleh Puskesmas Pamolokan.

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030
IMG-20250604-WA0240
4_20250605_164641_0003
6_20250605_164641_0005
1_20250605_164641_0000

“Berat badan sekitar 3.000 gram, buang air besar dan kecil normal, denyut nadi 132 kali per menit, pernapasan 46 kali per menit, suhu 36,6 derajat celsius dan saturasi oksigen 99 persen,” ujarnya.

Baca Juga:  RSUDMA Sumenep Pakai Pneumatic Tube System untuk Percepat Layanan Kesehatan 

Saat ini, turur Erfin, refleks hisap tersebut tidak normal. “Maka, bayi harus dibantu selang (OGT, red) untuk minum,” imbuhnya.

Masih kata Erfin, selama di RSUDMA, biaya perawatan bayi ditanggung BPJS Orang Terlantar dengan surat rekomendasi orang terlantar dari Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A).

Saat dikonfirmasi terkait tindak lanjut, Plt Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos P3A Sumenep Tri Budi Astuti enggan berkomentar.

“Saya masih rapat di luar kota. Semua informasi satu pintu dari kepala dinas,” tuturnya, Jumat (20/12/2024).

mediajatim.com mencoba mengonfirmasi Kepala Dinsos P3A Sumenep Mustangin melalui sambungan WhatsApp sebanyak tiga kali sejak pukul 10.10 WIB hingga 13.49 WIB. Akan tetapi, Mustangin tidak merespons.(man/ky)