InShot_20250612_093447937

Berkunjung ke Bangkalan, Mensos Komitmen Terbuka Soal Anggaran Bansos untuk Madura

Media Jatim
Mensos
(Helmi Yahya/Media Jatim) Menteri Sosial Republik Indonesia Saifullah Yusuf saat di wawancarai di Pendopo Agung Bangkalan, Rabu (8/1/2025).

Bangkalan, mediajatim.com — Menteri Sosial (Mensos) Republik Indonesia Saifullah Yusuf berkunjung ke Kabupaten Bangkalan, Rabu (8/1/2025).

InShot_20250611_121708493
InShot_20250611_121725186
InShot_20250611_121808313
InShot_20250611_121920141
InShot_20250611_121834221

Hadirnya Mensos ke Bangkalan ini sekaligus mengisi kegiatan Dialog Interaktif dengan Pilar Sosial se-Madura Raya di Pendopo Agung setempat.

InShot_20250611_121151641

Kedatangan Saifullah Yusuf di Bangkalan sempat diwarnai aksi demonstrasi oleh salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) setempat.

Aksi demonstrasi ini tidak berlangsung lama. Karena sekitar 10 menit demo berlangsung, para pendemo kemudian dipersilakan menjadi peserta Dialog Interaktif.

Baca Juga:  Memasuki Akhir Musim, 21 Gudang di Pamekasan Stop Pembelian Tembakau

Mensos RI Saifullah Yusuf memulai materinya dengan membeberkan anggaran bantuan sosial untuk Madura.

Kata Saifullah, anggaran Bansos 2025 untuk Madura mencapai Rp1.643.000.000.000.

“Anggaran ini saya sampaikan agar diketahui bersama. Ini juga tanda bahwa Kemensos berkomitmen terbuka mengenai Bansos dan anggaran apa pun,” ungkapnya, Rabu (8/1/2025).

Lebih lanjut Saifullah menerangkan bahwa anggaran Rp1,6 miliar tersebut dibagi menjadi tiga jenis Bansos, yakni bantuan sembako Rp975 miliar, Program Keluarga Harapan (PKH) Rp613 miliar, dan bantuan untuk anak yatim piatu Rp14 miliar.

“Selain itu ada juga Penerima Bantuan Iuran (PBI) untuk peserta BPJS yang direkomendasikan Kemensos kepada Kementerian Kesehatan senilai Rp1,2 triliun,” jelasnya.

Baca Juga:  Adira Finance Pamekasan Salurkan Dana Rehabilitasi Tempat Wudu dan Toilet Masjid

Jadi, lanjut Saifullah, total anggaran yang dikeluarkan pemerintah RI untuk bantuan di Madura senilai Rp2.843.000.000.000.

Meski begitu, pihaknya menyayangkan, karena saat tiba di Bangkalan justru disambut dengan aksi demonstrasi.

“Para pendemo protes kenapa angka kemiskinan di Bangkalan masih berada di peringkat nomor dua dari bawah. Makanya saya ajak masuk, agar semua masyarakat tahu, semua pilar sosial tahu, bahwa tugas dan tanggung jawabnya besar,” pungkasnya.(hel/faj)