Bangkalan, mediajatim.com — Puskesmas Blega, Kabupaten Bangkalan menolak merawat pasien korban tabrakan sepeda motor di Jalan Raya Blega, Rabu (5/3/2025) pukul 03.00 WIB.
Salah seorang korban kecelakaan Moh. Faiq mengatakan, kejadian nahas ini berawal saat dirinya hendak masuk ke SPBU Blega.
“Jadi mobil saya ditabrak pemotor. Pengendara ini sambil membonceng temannya. Mereka menabrak saat saya hendak masuk SPBU,” ungkapnya, Rabu (5/3/2025)
Akibat kecelakaan ini, terang Faiq, pengendara motor dan temannya yang dibonceng itu mengalami luka dan shock. Sehingga keduanya dilarikan ke Puskesmas Blega.
“Saat sampai di Puskesmas, petugas bilang bahwa tempat sedang full. Jadi diarahkan untuk dirawat di Puskesmas Jrengik, Sampang,” tuturnya.
Namun, Faiq tetap memaksa pihak Puskesmas untuk mengecek kondisi korban. Akhirnya, Nakes Puskesmas setempat melakukan cek medis secara singkat, seperti memeriksa detak jantung dan tensi darah.
Kendati demikian, lanjut Faiq, korban tetap diarahkan ke Puskesmas Jrengik. “Saya kecewa, kenapa pelayanannya begitu. Padahal ini kondisi darurat, korban juga sempat kejang dan muntah dalam perjalanan ke Puskemas Jrengik. Dan ketika sampai, langsung diinfus,” bebernya.
Kepala Puskemas Blega drg. Safitri menjelaskan bahwa Puskesmas yang dikelolanya memang sering penuh, karena berada di daerah perbatasan antara Blega, Sreseh, dan Lomaer.
Tadi malam, ujar drg. Safitri, Puskesmas bahkan sudah menggunakan ekstra bed. “Ruang IGD kami hanya tiga, semalam tiga ekstra bed sudah kami gunakan dan mereka dirawat di lorong-lorong Puskesmas,” ucapnya, Rabu (5/3/2025).
Kata drg. Safitri, Nakes sudah mengecek kondisi korban kecelakaan yang dimaksud di dalam mobil Ambulance.
Karena kondisinya tidak terlalu parah dan mengkhawatirkan, lanjut drg. Safitri, petugas menyarankan agar dibawa ke Puskesmas lain yang terdekat.
“Kondisi pasien tidak terlalu mengkhawatirkan, kami sarankan agar dirawat ke Puskesmas terdekat, karena di sini benar-benar penuh,” paparnya.(hel/faj)