Pamekasan, mediajatim.com — Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pamekasan mencatat Program Makan Bergizi Gratis (MBG) baru mampu mengaver 2.937 dari target 3.500 siswa.
Tersendatnya target tersebut lantaran SPPG masih proses pengajuan peralatan alat makan atau ompreng ke Badan Gizi Nasional (BGN).
Kepala SPPG Pamekasan Nurul Hidayat menjelaskan bahwa peralatan makanan disesuaikan dengan awal target cakupan penerima MBG yaitu 3.000 porsi saja.
“Untuk saat ini dapur SPPG Pamekasan yang berada di atas lahan Kodim hanya mampu memproduksi 2.937 porsi, sedangkan target terbaru 3.500 porsi,” ungkap dia, Senin (10/3/2025).
Untuk memenuhi target, pihaknya berencana mengusulkan SDN Kolpajung dan SMAN 5 Pamekasan masuk dalam target program. Kedua sekolah ini akan menambah target hingga 515 siswa pada April mendatang.
“Untuk sekolah yang diusulkan memilih paling dekat dengan dapur SPPG, radius satu hingga dua kilometer,” ucapnya.
Dia mengimbau sekolah-sekolah yang masih belum terkaver dalam program MBG agar bersabar sebab dapur SPPG akan dibangun secara bertahap.
“Karena bulan Ramadan, MBG saat ini direalisasikan dengan makanan keringan dengan menu susu indomilk, roti kering regal, tiga biji kurma, buah salak, empat telur puyuh, pisang, jeruk dan lain-lain,” terangnya.
Berdasarkan data yang diterima mediajatim.com, program MBG ini mengaver 9 sekolah di Pamekasan yaitu 579 porsi di SDN Lada 2, 64 porsi di SDN Barkot 3, 71 porsi di TK Kartika, 209 porsi di SDN Lada 3 dan 74 porsi di TK Tanwirul Qulub.
Kemudian 561 porsi di SDN Barkot, 250 porsi di SDIT ABFA, 311 porsi di MTsN 2 Pamekasan dan 818 porsi di MAN 1 Pamekasan.
Ketua Dewan Pendidikan (DP) Pamekasan M. Sahibuddin meminta pemerintah agar merencanakan program MBG tersebut menjadi benar-benar matang.
“Sekali jalan, maka program ini harus dirasakan oleh semua anak didik di Pamekasan, sehingga tidak saling protes karena tidak kebagian,” ungkapnya, Senin (10/3/2025).
Kata Sahib, tidak sedikit wali siswa yang mengeluhkan MBG karena tidak mampu mengaver anak didik di desa-desa.
“Prioritaskan daerah-daerah terpencil, agar program ini memang benar-benar sesuai sasaran awal,” ucapnya.
Hal senada disampaikan Ketua DPRD Pamekasan Ali Masykur, bahwa daerah pelosok harus menjadi prioritas untuk pembangunan dapur SPPG selanjutnya.
“Kami berharap pemerintah juga bisa bekerja sama dan saling berkoordinasi dengan pesantren-pesantren, sehingga tidak ada saling ketersinggungan,” ungkapnya, Senin (10/3/2025).
Jika program tersebut bisa membantu pesantren, lanjutnya, maka tentu sangat bermanfaat sebab akan menyasar sesuai dengan sasaran program.(rif/ky)