Bangkalan, mediajatim.com — Nelayan Desa Batah Barat, Kecamatan Kwanyar, Kabupaten Bangkalan dilaporkan ke Polres setempat akibat melempar bondet ke nelayan asal Mandangin, Kabupaten Sampang, Senin (10/3/2025).
Insiden pelemparan bom ikan ini berlangsung di perairan Bangkalan pada 6 Maret 2025 lalu. Aksi tersebut mengakibatkan satu nelayan asal Mandangin berinisial S (32) mengalami luka-luka.
Berdasarkan keterangan tokoh masyarakat setempat M. Syafi’i, perkelahian antara nelayan Bangkalan dan Sampang sudah sering terjadi.
Kata Syafi’i, nelayan Bangkalan kesal karena para nelayan dari Mandinngan menggunakan jaring pukat harimau yang dampaknya berbahaya pada ekosistem laut.
“Sudah sering mereka cekcok di laut, karena terumbu karangnya dirusak. Padahal itu juga sumber mata pencaharian penduduk setempat,” ungkapnya, Kamis (13/3/2025).
Bahkan, lanjut Syafi’i, nelayan di Bangkalan juga sudah berkali-kali menyita kapal nelayan yang nakal dari Probolinggo, Situbondo dan Sampang. Hingga akhirnya terjadi insiden pengeboman ini.
“Tindakan pengeboman ini memang salah, saya tidak tahu pasti siapa yang melakukan, tapi kami harap ada keadilan di antara keduanya,” pintanya.
Kasatpolairud Polres Bangkalan Iptu Muarib mengaku belum tahu pasti kronologi konflik antara nelayan Bangkalan dan Mandangin.
Pihaknya mengetahui insiden pengeboman tersebut, ucap Muarib, karena dihubungi oleh Polsek Sreseh, Kabupaten Sampang.
“Saat kejadian saya tidak tahu. Saya baru tahu keesokan harinya saat dihubungi Polsek Sreseh, Sampang,” ungkapnya, Kamis (13/3/2025).
Kasus ini, tutur Muarib, masih ditangani oleh Satreskrim Polres Bangkalan. “Sekarang masih proses penyelidikan,” singkatnya.(hel/faj)