web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01

Cerita Sekda Sampang: Hampir Tak Punya Waktu Luang, Kerja hingga Jelang Subuh!

Media Jatim
Sekda Sampang
(Wawan Handika/Media Jatim) Sekda Sampang Yuliadi Setiyawan usai diwawancarai di ruang kerjanya, Kamis (27/3/2025).

Sampang, mediajatim.com — Waktu luang sangat penting bagi seseorang. Waktu luang bisa menjadi kesempatan bagi seseorang bersosialisasi, menunaikan hobi dan menemani keluarga.

Namun, tak semua orang punya waktu luang. Misalnya, bagi seorang pejabat. Waktu bagi mereka adalah pekerjaan.

Sebagaimana dirasakan Sekretaris Daerah (Sekda) Sampang Yuliadi Setiyawan. Kata Yuliadi, jabatan Sekda membuatnya kesulitan mendapatkan waktu luang.

Semenjak dirinya menjadi Sekda pada 21 Agustus 2020, hari-harinya diisi dengan kegiatan yang bersifat kedinasan.

“Ketika saya pulang sering bawa berkas untuk dikerjakan di rumah dan harus diselesaikan malam itu juga, karena kalau ditunda besoknya tambah banyak lagi,” ungkapnya saat diwawancarai media ini, Kamis (27/3/2025).

Kata Yuliadi, 24 jam waktunya diisi oleh kedinasan. Bahkan, di luar jam kerjanya, Yuliadi mengaku harus menerima tamu kedinasan. Tidak jarang dia berkerja sampai jelang subuh.

Baca Juga:  Mengenal Founder Rumah Desa Hebat, dari Jualan Peyek hingga Jadi Penggagas Program 1.000 Sarjana

“Kalau ada waktu luang paling pada hari Sabtu dan Minggu. Itu pun kalau tidak memenuhi undangan masyarakat. Bagi saya tidak ada jadwal khusus untuk keluarga, untuk olahraga, dan untuk istirahat,” bebernya.

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030
IMG-20250604-WA0240

Jika ada waktu luang, kata Yuliadi, dia memanfaatkan dengan berolahraga mengelilingi rumah untuk menjaga kebugaran tubuh walaupun hanya dua sampai tiga kali seminggu.

“Hari cuti bersama, saya memilih menghabiskan waktu bersama keluarga, tetapi tidak kemudian lepas sebagai tugas Sekda sebagai pelayan masyarakat, tetap memantau dan koordinasi tetap jalan,” tuturnya.

Baca Juga:  Kronologi Polres Sampang Ringkus Warga Jember, Pelaku Begal Payudara di Jalan Raya Ketapang

Sesekali, lanjut Yuliadi, jika ada waktu selain bersama keluarga, dia menyempatkan diri untuk membaca buku dan memanfaatkan medsos untuk mencari hal-hal positif yang membangkitkan semangat seperti motivasi keagamaan dan kesehatan.

Bagi Yuliadi, konsep waktu di dunia ini ada tiga. Hari kemarin, hari ini dan hari esok.

“Hari kemarin menjadi memori, hari ini usahakan lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok adalah penentu bagaimana hidup kita saat ini,” tuturnya.

Untuk menentukan itu, lanjut Yuliadi, seseorang harus berupaya untuk terus menyehatkan batin karena jasmani mengikuti apa kata batin.

“Kalau pikiran tidak sehat, sering marah, sombong, iri, dengki, emosian dan sebagainya, pasti tidak akan sehat jasmaninya,” tutupnya.(wan/ky)