Bangkalan, mediajatim.com — Dua kubu yang terlibat cekcok dan sempat merusak rumah perangkat desa di Desa Sepulu, Kecamatan Sepulu, Kabupaten Bangkalan, kini telah berdamai.
Iktikad damai kedua belah pihak berlangsung pada Senin (31/3/2025) pukul 01.30 WIB di Mapolsek Sepulu.
Informasi yang diterima media ini, aksi bermula saat rombongan masyarakat dari kubu Desa Tagungguh, Kecamatan Tanjung Bumi, mendatangi dan merusak rumah milik Sekretaris Desa (Sekdes) Desa Sepulu, Kecamatan Sepulu bernama Muis.
Mereka datang dengan membawa dan menggunakan senjata tajam sekitar pukul 22.30 WIB, Minggu (30/3/2025).
“Setidaknya ada sekitar 30 orang yang datang dan merusak rumah dan mobil milik Sekdes Muis menggunakan senjata tajam,” kata informan mediajatim.com di Polsek Sepulu berinisial F.
Masyarakat dari Desa Tagungguh mulai membubarkan diri dan pulang setelah pencariannya terhadap Muis tidak membuahkan hasil.
Kemudian, pada pukul 23.30 WIB kedua belah pihak dipanggil ke Polsek Sepulu untuk dilakukan mediasi oleh Kapolres dan Dandim 0829 Bangkalan.
“Saat berada di polsek, kedua belah pihak menyampaikan informasi dan masalah yang dialami,” terang dia.
Masalah tersebut ditengarai karena miskomunikasi dan ketersinggungan soal bantuan parcel lebaran dalam bentuk CSR dari Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) dan Kodeco Energy untuk Desa Sepulu.
Akan tetapi Sekdes Desa Sepulu merasa tidak mengetahui dan merasa tersinggung.
“Karena (Sekdes, red) merasa tersinggung, akhirnya terlibat cekcok di media sosial, kemudian berujung pada insiden pengrusakan rumah Sekdes Sepulu,” paparnya.
Setelah melakukan mediasi dan musyawarah, kedua belah pihak sepakat untuk berdamai dan menyelesaikan permasalahan dengan kepala dingin dan bijaksana.
“Keduanya sudah tanda tangan surat perjanjian damai bermaterai,” tutupnya.(hel/ky)