Pamekasan, mediajatim.com — Korban pesta petasan di Desa Pangorayan, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan pada Senin (31/3/2025) malam, meninggal dunia, Selasa (1/4/2025) dini hari.
Informasi yang diterima media ini, korban berinisial MRR. Siswa aktif Madrasah Aliyah PP Sumber Panjalin. Dia warga Larangan Badung, Kecamatan Palengaan.
“Kabar terbarunya, korban meninggal dunia sekitar jam 01.30 WIB tadi,” ungkap sumber media ini, Selasa (1/4/2025) pagi.
Sebagaimana diberitakan media ini, sejumlah warga di Desa Pangorayan, Kecamatan Proppo, berpesta petasan pada momen Idulfitri 1446 hijriah, Senin (31/3/2025) sore hingga malam.
Nahasnya, pesta petasan yang diduga lepas dari pengawasan Polsek Proppo ini menelan korban.
“Memakan korban tadi habis isya, korbannya dirujuk ke RSUD Smart Pamekasan,” ungkap warga yang enggan dibeberkan namanya, Senin (31/3/2025) malam.
Lokasi pesta yakni di Dusun Langgar, Desa Pangorayan. Informasi yang diterima media ini, pesta dikomando oleh tokoh desa setempat.
“Sebelumnya sudah ada sekelompok masyarakat Pangorayan yang telah menginformasikan atau menjadi informan kepada pihak kepolisian setempat dan bahkan kepada pihak Polres Pamekasan bahwa di Desa Pangorayan akan ada pesta petasan,” papar sumber lain media ini.
Lalu, salah seorang informan telah berkoordinasi dengan pihak Polres Pamekasan. Polres telah sepakat menerima dan akan merahasiakan informan.
“Namun ternyata nama informan itu bocor ke publik. Hal itu ditengarai ada keterlibatan orang dalam yang membocorkan, sehingga informan kecewa terhadap pihak kepolisian,” bebernya.
Pada hari kejadian, pihak informan terus melakukan koordinasi dan memberikan informasi kepada kepolisian setempat.
Namun, pihak kepolisian setempat tidak melakukan tindakan serius untuk mengamankan dan menertibkan pesta petasan di lokasi.
“Sampai pukul 19.30 WIB, pesta petasan tetap berlangsung namun tidak ada penanganan serius untuk menghentikan acara tersebut. Sehingga pesta tersebut menelan korban luka di sekitar kepala dan mengalami pingsan dan trauma,” paparnya.
Dari rentetan pelaporan ini, lanjut dia, dapat diduga ada indikasi pembiaran oleh pihak keamanan.
“Jika sudah ada jatuh korban siapa yang harus bertanggung jawab. Jadi kami mendesak agar Kapolres melakukan penyelidikan tentang kejadian ini, bahkan harus mencari siapa dalang dan yang harus mempertanggung jawabkan dari kegiatan pesta petasan ini,” pungkasnya.(*/ky)