Sumenep, mediajatim.com — Tiga BUMD Sumenep yakni PT Wira Usaha Sumekar (WUS), PT Sumekar Line dan PD Sumekar ternyata tidak serupiah pun menyumbangkan PAD tahun 2024.
Fakta ini lebih parah dari apa yang disampaikan Kepala Bagian Perekonomian dan SDA Setkab Sumenep Dadang Dedy Iskandar, Selasa (8/4/2025).
Dedy mengatakan tiga BUMD tersebut tidak maksimal menyumbang PAD, padahal, bukan hanya tak maksimal, melainkan, sama sekali tidak menyumbangkan PAD.
Kepala Bidang Akuntansi dan Pelaporan Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Sumenep Eka Findi Tresnawati menyampaikan bahwa dari lima BUMD Sumenep hanya BPRS Bhakti Sumekar dan Perumda Sumenep yang berkontribusi.
Selain itu, Bank Jatim Sumenep yang sebagian sahamnya dimiliki Pemkab Sumenep turut menyumbang PAD 2024.
“Realisasi PAD dari BPRS Bhakti Sumekar, Perumda dan Bank Jatim pada 2024 mencapai Rp13,7 miliar,” ungkapnya, Rabu (9/4/2025).
Findi menambahkan bahwa PD Sumekar, PT Sumekar Line dan PT WUS tidak menyumbang PAD sama sekali pada 2024.
“Yang 2024 itu, hasil laporan keuangan 2023 yang audited, bagian laba milik Pemkab Sumenep disetorkan dan menjadi PAD 2024. Laporan 2024 yang audited, bagian labanya dilaporkan 2025,” imbuhnya.
Terkait hal-hal lain yang berkaitan dengan tiga BUMD yang tidak menyetorkan PAD, Findi meminta media ini untuk mengkonfirmasi ke masing-masing BUMD.
Dikonfirmasi hal tersebut, Direktur Utama (Dirut) PD Sumekar Hendri Kurniawan memilih hemat bicara.
“Kalau masih punya utang, maka tidak wajib dividen. PD Sumekar masih berbenah,” bebernya, Rabu (9/4/2025).
Sementara Dirut PT. WUS Zainul Ubbadi mengaku bahwa institusinya memang tidak menyetorkan PAD pada 2024.
“Karena kandungan migas di blok tempat Medco eksplorasi sudah menipis dan tidak dapat memyumbangkan pendapatan untuk PAD,” singkatnya kepada mediajatim.com, Rabu (9/4/2025) malam.
mediajatim.com telah berusaha mengonfirmasi Dirut PT Sumekar Syaiful Bahri pada Rabu (9/4/2025) pukul 18.57 WIB malam. Namun, hingga berita ini ditayangkan, yang bersangkutan tidak merespons.(man/ky)