Sumenep, mediajatim.com — 20 TPS3R di Kabupaten Sumenep tidak aktif atau tidak beroperasi hingga kini.
Padahal, 20 TPS3R ini dibangun dengan APBN dan APBD hingga miliaran rupiah.
Sebagaimana diberitakan mediajatim.com pada 18 Maret 2025 lalu, dari 26 TPS3R yang ada di Sumenep, hanya enam yang aktif.
Kepala Bidang Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PLP) Dinas PUTR Sumenep Dedi Falahuddin menyebut bahwa APBN yang digunakan untuk pembangunan TPS3R pada 2023 sekitar Rp600 juta.
“Sejak 2023 ada sekitar 10 TPS3R yang dibangun menggunakan APBN dan duanya menggunakan APBD,” ucapnya, Rabu (16/4/2025).
Sebelum 2023, kata Dedi, dana pembangunan TPS3R di Sumenep sebesar Rp500 juta. Dua di antaranya menggunakan dana APBD. “Sebelum 2023, juga menggunakan APBN,” terangnya.
Dedi juga menjelaskan bahwa dengan tidak aktifnya 20 TPS3R di Sumenep mengakibatkan kerugian negara miliaran rupiah.
“Ke depan, kami akan membuat formulasi bersama DLH dan Pemdes agar TPS3R itu aktif,” katanya.
Kata Dedi, pihaknya juga akan melakukan evaluasi terhadap TPS3R yang tidak aktif dan akan menarik armada roda tiga yang dijadikan fasilitas mengangkut sampah.
“Kami akan berkonsultasi ke Tim Pemkab Sumenep apakah itu boleh ditarik motornya. Karena itu dana hibah yang tanggung jawabnya sudah diberikan kepada pengelola,” pungkasnya.(man/ky)