Bangkalan, mediajatim.com — Puluhan aktivis Pemuda Bangkalan Menggugat (PBM) menggelar demonstrasi di depan Mapolres Bangkalan, Kamis (17/4/2025).
Aksi ini digelar untuk merespons banyaknya tindakan kriminal dan pencurian di Kabupaten Bangkalan.
Dalam aksi ini, pendemo dan pihak kepolisian sempat terlibat aksi saling dorong-mendorong. Karena para pendemo tidak ditemui oleh Kapolres setempat.
Korlap Aksi M. Sulthan Fuadi mengatakan, aksi saling dorong dengan polisi terpaksa dilakukan karena massa aksi ingin masuk ke Mapolres untuk mengecek keberadaan Kapolres.
“Kami sudah baik-baik menyampaikan aspirasi empat jam lebih, tapi Kapolres tidak kunjung datang, katanya ada di Polda, makanya kami mau cek ke kantornya,” ungkapnya, Kamis (17/4/2025).
Kedatangan PBM ke Mapolres Bangkalan, ujar Fuad, bukan hanya untuk menyampaikan kritik, tetapi juga untuk mendesak Polres agar segera mencegah tindakan kriminal, secara khusus di sekitar kampus.
“Selama ini, polisi ini hanya datang dan foto untuk laporan, kemudian pulang. Jadi tidak heran kalau masih banyak aksi pencurian dan kriminal di Bangkalan,” paparnya.
Meski massa aksi yang hadir sedikit, Sulthan memastikan tidak akan ada kata mundur dan kalah dengan lobby anggota Polres.
Sebagai pemuda dan mewakili mahasiswa yang banyak diam, ucap Sulthan, PBM akan kembali lagi dengan massa yang lebih banyak jika Polres tidak segera berbenah.
“Ini adalah aksi pertama kami. Kami mengajak para aktivis dan mahasiswa agar ikut serta dalam menjaga keamanan di Kabupaten Bangkalan,” pintanya.
Usai massa aksi terlibat saling dorong-mendorong dengan pihak kepolisian, Kapolres Bangkalan AKBP Hendro Sukmono akhirnya menemui para pendemo.
Di hadapan massa aksi, AKBP Sukmono mengaku siap menerima semua tuntutan para pendemo, salah satunya menangkap pelaku pencurian dan mengembalikan barang-barang yang sudah dicuri kepada pemiliknya.
“Kami sampaikan terima kasih atas aspirasi yang disampaikan. Saya mohon maaf terlambat, semua tuntutan kami terima sesuai waktu yang ditentukan,” singkatnya.(hel/faj)