web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01
Display 17 Agustus _20250601_164350_0003
Display 17 Agustus _20250601_164349_0000
Display 17 Agustus _20250601_164350_0005
Display 17 Agustus _20250601_164350_0002
Display 17 Agustus _20250601_164350_0004
Display 17 Agustus _20250601_164350_0001

Spesialis Kulit RSUDMA Sumenep Imbau Masyarakat Tak Tergiur Produk Skincare karena Viral di Medsos

Media Jatim
Spesialis RSUDMA Sumenep
(Dok. Media Jatim) Dokter Spesialis Dermatologi, Venereologi dan Estetika RSUD dr. Moh. Anwar (RSUDMA) Sumenep dr. Susanti Rosmala Dewi.

Sumenep, mediajatim.com — Dokter Spesialis Dermatologi, Venereologi dan Estetika RSUD dr. Moh. Anwar (RSUDMA) Sumenep dr. Susanti Rosmala Dewi mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam memilih produk skincare, terutama yang sedang viral di media sosial.

dr. Susanti menyebut influencer di media sosial banyak yang tidak memiliki latar belakang medis atau pemahaman mendalam soal kecocokan kandungan skincare dengan kondisi kulit.

Influencer di media sosial seperti Tiktok atau Instagram itu kebanyakan hanya menjual merek. Mereka tidak memahami kandungan di dalam produk atau kesesuaiannya dengan kondisi kulit konsumen,” ujar Susanti, Selasa (29/4/2025).

Skincare yang viral, lanjut dr. Susanti, belum tentu cocok digunakan oleh setiap jenis kulit. Jika asal coba, bisa menyebabkan iritasi, jerawat, bahkan kerusakan kulit jangka panjang.

Baca Juga:  Kasus Dua Oknum DPRD Banyuwangi Dilimpahkan ke PPNS Surabaya

“Produk yang diklaim aman BPOM sekalipun bisa memicu reaksi negatif seperti kulit sensitif, iritasi, muncul jerawat, hingga dermatitis, jika tidak sesuai dengan jenis dan kondisi kulit,” jelasnya.

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030

Merawat kulit, imbuh dr. Susanti, berbeda dengan mengubah warna kulit. Merawat kulit bertujuan untuk menyehatkan. Mengubah warna kulit dan dilakukan dalam jangka panjang bisa memiliki dampak negatif.

“Beberapa bahan memang dapat memutihkan, tapi dalam jangka panjang bisa menyebabkan efek samping seperti okronosis, kulit menjadi sensitif, merah-merah, bahkan rusak pada lapisan epidermis dan menimbulkan peradangan di lapisan dermis,” jelasnya.

Baca Juga:  Cuaca Panas Bisa Picu Penyakit Kulit, Begini Penanganannya Versi Dokter RSUD Smart Pamekasan

Kata dr. Susanti, kulit glowing tidak harus berwarnah putih. Kulit glowing adalah kulit yang sehat, tidak kering, dan tidak terdapat permasalahan pada kulit.

“Kalau kulit kita sehat, tidak merah, tidak gatal, teksturnya halus, dan pigmentasinya merata, boleh saja menggunakan produk skincare umum. Tapi kalau ada keluhan seperti sisik, bruntusan, flek, atau jerawat besar, sebaiknya konsultasi ke dokter terlebih dahulu,” sarannya.

dr. Susanti megimbau jika hendak merawat kulit sebaiknya dilakukan dengan panduan medis yang tepat.

“Jangan hanya tergiur tren. Kulit wajah adalah aset jangka panjang yang harus dirawat dengan cara yang tepat,” pungkasnya.(fin/ky)