Pamekasan, mediajatim.com — IAIN Madura kehilangan salah seorang guru besar, Prof. Dr. Mohammad Kosim.
Guru Besar Ilmu Pendidikan Islam IAIN Madura itu wafat di usia 54 tahun pada Jumat (2/5/2025) sekira pukul 18.45 WIB.
Kepala Perpustakaan IAIN Madura Mustajab mengatakan bahwa Prof Kosim menderita liver. Dirawat di RSUD dr. Slamet Martodirdjo (SMART) Pamekasan sejak Minggu (27/4/2025).
“Lalu beliau dirujuk ke RSUD dr. Soetomo Surabaya pada hari Rabu,” terang Mustajab, Jumat (2/5/2025) malam.
Mustajab merasa kehilangan atas wafatnya mantan Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Pamekasan periode 2016-2018 itu.
“Saya sebagai kader beliau merasa sangat kehilangan, gelar doktor saya ini tak lain karena dorongan beliau,” kenangnya.
Salah seorang mahasiswa IAIN Madura Angkatan 2012 Ahmad Fauzi Ramadan mengatakan bahwa Prof. Kosim sosok yang baik.
“Beliau bersahaja, low profile dan dekat dengan mahasiswa,” tuturnya.
Hal senada disampaikan salah seorang dosen Institut Agama Islam (IAI) Nazhatut Thullab (NATA) Sampang Megawati Fajrin.
Alumnus IAIN Madura itu menuturkan, Prof. Kosim seorang penyabar dan terbuka kepada mahasiswa.
“Selama saya diajari beliau, beliau baik banget, mudah ditemui dan mendukung agar alumninya bisa menempuh ke jenjang yang lebih tinggi,” ujarnya.
Terpisah, alumni Pascasarjana IAIN Madura Ansaniyatul Mukarromah juga menerangkan kesan serupa.
“Orangnya sabar dan kita tidak pernah dimarahi, beliau benar-benar baik,” singkatnya.
Untuk diketahui, Prof Kosim–yang juga A’wan PCNU Pamekasan itu–akan dikebumikan di tanah kelahirannya di Desa Tambelangan, Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang.(ak/ky)