web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01

Hotel Myze Dibangun di Kawasan Resapan Air, DLH Sumenep Benarkan Alih Fungsi Lahan

Media Jatim
Hotel Myze Sumenep
(Ikhwan Fajarisman/Media Jatim) Pengendara motor melintas di sebelah barat Myze Hotel di Jalan Raya Sumenep.

Sumenep, mediajatim.com — Hotel Myze milik Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah di utara pertigaan Jalan Raya Sumenep-Jalan Raya Arya Wiraraja ternyata berdiri di atas kawasan resapan air.

Secara administratif, Hotel Myze berlokasi di Desa Gedungan, Kecamatan Batuan, Kabupaten Sumenep.

Fakta bahwa Hotel Myze berdiri di atas kawasan resapan air yakni didasarkan pada keterangan Penyuluh Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumenep Imranto saat mengisi Diskusi Publik di Mapala Wirasta UNIJA Madura pada 1 Maret 2023.

Dia mengatakan, bahwa lokasi tersebut awalnya merupakan kawasan resapan air sehingga saat itu dipasang plang “Tanamlah Pohon”. Sebab, fungsi pohon untuk konservasi air.

“Dulu, perumahan di sana itu gagal mendapatkan izin. Karena tidak ada persetujuan lingkungan. Saya mendapatkan informasi dari Kabid yang menangani langsung kawasan tersebut. Sampai tiga kali mendapat teguran untuk ditutup. Dulu perumahan di sana. Pada akhirnya keluar izin perumahan di sana dan pada saat sekarang, malah didirikan hotel,” papar Imranto.

Dia menegaskan bahwa awalnya di lahan tersebut merupakan titik kawasan resapan air.

“Untuk konservasi air, itulah kenapa DLH pasang plang tanamlah pohon di sana,” sambungnya.

Wawancara DLH Sumenep Maret 2023

Kepala Dinas DLH Sumenep Arif Susanto mengatakan bahwa lahan-lahan yang dilindungi dan tidak bisa didirikan bangunan adalah kawasan hutan lindung.

“Hutan lindung, semisal di baratnya Asta Tinggi, sedangkan lokasi pembangunan hotel tersebut (Myze, red) tidak masuk di dalamnya,” ungkapnya, Rabu (29/3/2023).

Baca Juga:  Rencana Terbitkan Kartu Pamekasan Sehat, Bupati Baddrut Temui Kantor BPJS Kesehatan Jawa Timur

Namun demikian Arif membenarkan bahwa dulunya di lokasi Hotel Myze masuk dalam kawasan resapan air. “Tapi lebih jelasnya bertanya ke Badan Pertanahan Nasional,” jelasnya.

Terkait mekanisme perizinan hingga berdiri hotel, dia mengaku tidak tahu. “Terkait perizinannya bisa langsung bertanya kepada Pelayanan Terpadu Satu Pintu,” imbuhnya.

Dia mengatakan memang terjadi alih fungsi lahan yang semula sebagai kawasan resapan air atau lahan pertanian lalu kemudian dijadikan tempat untuk mendirikan hotel.

“Pembangunan tersebut karena ada perluasan dan pengembangan wilayah perkotaan. Termasuk di Perumahan Bumi Sumekar dan Perumahan Bapertarum,” pungkasnya.

Wawancara DLH Sumenep Maret 2025

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030

Hotel Myze milik Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah berdiri di atas kawasan resapan air. Meski begitu, pembangunan Hotel Myze tetap mendapatkan izin dari DPMPTSP Jawa Timur.

Beberapa waktu lalu, sempat terjadi genangan air di Jalan Raya Sumemep tepat di jalan raya pintu keluar sisi barat hotel bintang empat tersebut.

Genangan air di lokasi mendapat sorotan dari DPRD Sumenep. Pasalnya, selalu terjadi genangan setelah hujan deras.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumenep Arif Susanto menyampaikan bahwa lokasi Myze memang berada di atas lahan resapan air.

“Mulai dari Hotel Myze ke timur sampai ke perumahan, itu lahan resapan air semua memang,” katanya, Senin (10/3/2025).

Baca Juga:  Buang Sampah Sembarangan di Sumenep Bisa Dipenjara 6 Bulan

Terkait izin, Arif menyebut itu bukan kewenangan Pemkab Sumenep.

“Perizinannya yang menerbitkan provinsi. Karena Myze itu hotel bintang empat. Bahkan, hotel itu sudah memiliki dokumen UKL-UPL yang dikeluarkan DLH Jawa Timur,” tuturnya.

Terkait genangan di sebelah barat hotel, Arif menyebut bahwa itu bukan akibat dari pembangunan Myze.

“Genangan itu terjadi akibat luapan air selokan di barat jalan. Apalagi di sana itu tidak ada pepohonan untuk menyerap air. Yang ada malah bangunan usaha,” sambungnya.

Arif menyampaikan bahwa pihaknya kesulitan untuk menanam pohon di area tersebut. Karena, lahan di sana milik perorangan bukan Pemkab Sumenep.

“Sebenarnya, terkait genangan di sana itu ranah Dinas PUTR. Karena, genangan terjadi akibat luapan air dari selokan itu tadi,” tandasnya.

Sedikit tentang Hotel Myzee

Hotel Myze merupakan hotel ke sekian yang didirikan Said Abdullah di Sumenep. Sebelumnya, lelaki kelahiran Oktober 1962 itu mendirikan De Baghraf dan Kaberaz Hotel–dan beberapa yang lain.

Pada saat groundbreaking 22 Oktober 2021, Said mengatakan, bahwa hotel Myze tersebut adalah sebuah investasi.

Dia menyebut, investasi ini tidak dilakukan seorang diri. Melainkan dengan tujuh orang kawannya.

Politisi PDIP itu juga mengatakan, hotel tersebut adalah sebuah persembahan dirinya sebagai putra daerah untuk mendorong pariwisata di Sumenep.

Hotel bintang empat ini digadang-gadang menjadi hotel termewah di Sumenep. Berdasarkan informasi yang dihimpun mediajatim.com, ada 118 kamar di dalamnya disertai kolam berenang.(man/ky)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *