Sumenep, mediajatim.com — Oknum LSM Barisan Investigasi dan Informasi Keadilan (BIDIK) Sumenep Muhlis bersikap arogan dan intimidatif kepada Kepala SDN 1 Duko, Kecamatan Arjasa, Senin (26/5/2025).
Perilaku Muhlis tersebut viral di Medsos Tiktok dan grup WhatsApp, Senin (26/5/2025).
Akibat perbuatannya, Muhlis disoraki dan diusir oleh puluhan siswa di sekolah setempat.
Kepala SDN 1 Duko, Kecamatan Arjasa, Sumenep Moh. Yunus menceritakan bahwa Muhlis datang ke sekolah dengan sikap tidak sopan.
“Dia datang tanpa permisi dan mengucapkan salam. Langsung masuk ruangan dengan nada kasar menanyakan saya. Dia mengaku dari LSM BIDIK,” ungkapnya, Selasa (27/5/2025).
Yunus juga menyampaikan bahwa saat Muhlis datang, dirinya sedang mengerjakan usulan teman-temannya berkenaan dengan tunjangan insentif non-PNS.
“Ketika melihat gelagat Muhlis yang kurang baik, saya minta teman untuk mengambil video. Karena Muhlis langsung bicara kasar, menunjuk-nunjuk bahkan menggebrak meja beberapa kali,” imbuhnya.
Kata Yunus, Muhlis mendatanginya mengaku akan melakukan investigasi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
“Tapi, saya menolak. Karena, investigasi itu bukan ranahnya LSM. LSM itu hanya melakukan fungsi kontrol atas kebijakan. Investigasi itu bagian kerja dari Inspektorat dan BPKP,” jelasnya.
Lebih lanjut Yunus menerangkan bahwa apa yang telah dilakukan oknum LSM tersebut adalah tindakan premanisme.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Sumenep Achmad Dzulkarnain menyayangkan perilaku kasar oknum LSM BIDIK itu.
“Sesuai data yang ada di kami, LSM BIDIK itu tidak terdaftar di Bakesbangpol. Jadi, itu di luar kewenangan kami,” ucapnya, Selasa (27/5/2025).
Meski telah meresahkan masyarakat, Dzul mengaku tidak bisa menindaklanjuti perilaku onar Muhlis.
“Untuk menindaklanjuti sesuai aturan yang berlaku, silakan ke pihak berwajib. Pihak berwajib yang lebih berwenang,” pungkasnya.(man/faj)