MediaJatim.com, Banyuwangi – Nelayan Kecamatan Muncar menggelar ritual larung sesaji. Kegiatan yang digelar setahun sekali ini mereka menyebutnya ‘Petik Laut’.
Gitik sesaji atau perahu hias kecil yang dipenuhi tanaman hasil bumi dan kepala kambing yang sudah dipasang kail ikan ini dilarung ke tengah lautan, di iringi ratusan perahu nelayan.
Prosesi tersebut digelar untuk memohon berkah, supaya hasil tangkapan ikan bisa melimpah ruah, serta para nelayan dijauhkan dari marabahaya.
Upacara tahunan yang digelar Rabu pagi (26/9) sekitar Pukul 09.00 WIB ini berlangsung hikmat dihadiri Sudjani SH, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
Sebelum memasang kail ikan yang terbuat dari emas, Staf ahli yang mewakili Bulati Banyuwangi juga turut mendoakan para nelayan, supaya masyarakat nelayan Muncar bisa lebih sejahtera, selalu diberikan keselamatan dalam melaksanakan rutinitas di lautan.
“Saya berharap dari kegiatan ini masyarakat nelayan dijauhkan dari marabahaya, diberikan hasil ikan yang melimpah,” terang Sudjani, dalam sambutannya.
Usai memasang kail ikan di kepala kambing, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan tersebut turut menghantarkan perahu sesaji hingga ke pesisir Pelabuhan Muncar.
Tak lama kemudian perahu sesaji itu dinaikan ke salah satu perahu milik nelayan diangkut ke tengah lautan, di iringi ratusan perahu nelayan.
Uniknya saat perahu sesaji itu dilarung puluhan nelayan yang ikut dalam prosesi petik laut, langsung menceburkan diri mengambil air laut di dekat larungan sesaji yang kemudian disiramkan ke perahunya.
Mereka menceburkan diri dari perahunya, karena mereka yakin terdapat berkah tersendiri pada air laut dekat larungan gitik sesaji tersebut.
“Semoga hasil ikan bisa melimpah, para nelayan diberikan keselamatan dan dijauhkan dari marabahaya,” pungkas H. Ridiyanto.
Reporter : Yudi Irawan
Redaktur : Sulaiman