web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01
Segenap pimpinan dan karyawan_20250605_201559_0000
10_20250605_164323_0009
3_20250605_164323_0002
5_20250605_164323_0004
Display Pancasila dan Lebaran 2024_20250605_233152_0000

Pengrajin Batik Sambut Baik Terobosan Pemkab Pamekasan

Media Jatim

MediaJatim.com, Pamekasan – Pemerintah kabupaten Pamekasan tidak berhenti berinovasi. Terbaru, pemerintahan yang dinahkodai bupati muda Baddrut Tamam itu akan memiliki terobosan baru, yakni mewajibkan Aparatur Sipil Negara (ASN) saat jam kerja memakai batik khas daerah kabupaten Pamekasan.

2_20250605_164322_0001
7_20250605_164323_0006
4_20250605_164323_0003
12_20250605_164323_0011
1_20250605_164322_0000

Terobosan ini diakui sebagai upaya meningkatkan produksi batik di Pamekasan. Menurut penuturan PJ Sekretaris Daerah (Sekda) kabupaten Pamekasan, Moh Alwi, dalam waktu dekat pemerintah kabupaten akan mengeluarkan surat keputusan (SK), tentang ASN yang berada dilingkungan pemerintah kabupaten Pamekasan wajib memakai batik khas daerah saat jam kerja.

“Pemerintah Kabupaten akan segera menerbitkan SK, agar kepala dinas dan ASN yang lain mengenakan batik khas Pamekasan,” ujar Moh Alwi, (16/01).

6_20250605_164323_0005
2_20250605_164641_0001
3_20250605_164641_0002
8_20250605_164641_0007
Salinan dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sampang_20250606_103712_0000

Alwi melanjutkan, kebijakan ini merupakan bagian dari langkah konkrit pemerintah Pamekasan dalam meningkatkan kesejahteraan pengrajin batik.

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030
IMG-20250604-WA0240
4_20250605_164641_0003
6_20250605_164641_0005
1_20250605_164641_0000

“Semoga dengan kebijakan baru ini, produksi batik Pamekasan semakin meningkat, sehingga taraf hidup pengrajin batik semakin baik. Serta kebijakan ASN wajib memakai batik khas Pamekasan ini akan diberlakukan setiap hari Kamis dan Jumat,” lanjutnya.

Baca Juga:  Di Tengah Ikhtiar Pamekasan Hebat, Narkoba Semakin Merajalela

Rencana peningkatan kesejahteraan pengrajin batik melalui terobosan baru ini langsung mendapat sambutan baik dari pengrajin batik Pamekasan.

Abd Rahman selaku pengrajin batik asal Banyuamas, Desa Klampar, Proppo mengatakan terobosan tersebut sangat berpengaruh terhadap pada meningkatnya produksi batik di Pamekasan. Bahkan ia berharap bukan hanya ASN saja yang diwajibkan memakai batik.

“Semoga dengan kebijakan ini, kesejahteraan pengrajin bisa meningkat. Kalau perlu bukan hanya ASN yang diwajibkan,” tukas Abd Rahman.

Reporter: Sulaiman

Redaktur: A6