Madura United Bentrok Sriwijaya FC, Laga Sarat Gengsi

Media Jatim
Pemain Madura United saat rayakan gol © Madura United.

MEDIAJATIM.COM, Pamekasan-Pertemuan Madura United dengan Sriwijaya FC dalam pekan ke-8, kompetisi Liga 1, Sabtu (27/05), akan menjadi ajang reuni bagi beberapa pemain dari kedua tim.

Di kubu Madura United ada nama Fakhrudin W. Aryanto dan Bayu Gatra yang pernah berbaju Laskar Wong Kito, bahkan sebelum kompetisi ini dimulai, Bayu Gatra masih menjadi rebutan kembali antara Madura United dan Sriwijaya FC.

Sedangkan mantan pemain Madura United yang sekarang memperkuat Sriwijaya FC, Achmad Maulana dan Gilang Ginarsa.

Hal tersebut, membuat pertandingan menjadi sarat gengsi dan ajang pembuktian. Achsanul Qosasi, Presiden Madura United, menilai bahwa rivalitas hanya selama 90 menit dalam lapangan.

Baca Juga:  Pelatih Madura United Enggan Komentari Kepemimpinan Wasit

“Rivalitas hanya 90 menit, setelah itu moralitas menentukan langkah selanjutnya,” tutur Achsanul Qosasi.

Adakalanya tahun ini berteman adakalanya tahun depan jadi lawan di lapangan. Lawan hanya dalam permainan, setelah itu tetap kawan selamanya. Itulah dunia sepakbola profesional, sambung AQ.

Yang namanya perpindahan pemain pasti terjadi dan suatu saat pasti bertemu dengan tim yang pernah dibelanya.

“Perpindahan pemain pasti akan bertemu juga dengan tim yang penah dibelanya. Selesai pertandingan, pemenangnya jangan angkuh yang kalah jangan gaduh, selama wasitnya adil,” Presiden Klub Madura United, Achsanul Qosasi menguraikan tentang pertemuan mantan pemain dengan timnya, utamanya saat laga Madura United vs Sriwijaya FC.

Baca Juga:  Polres Pamekasan Lakukan Press Release Pelemparan Bus Arema FC

Achsanul Qosasi mengharap Madura United melupakan memori tahun yang lalu, tidak merasakan kemenangan sama sekali dalam dua laga di Indonesian Soccer Championship (ISC) melawan Sriwijaya FC.

“Madura United harus hapus memori tahun lalu. Setidaknya, amankan satu poin yang dimiliki sebelum bertanding atau rebut semua poin yang ada,” tambah AQ, mengasumsikan bahwa sebelum bertanding dalam kedudukan imbang 0-0. (Sule Sulaiman)