Bangkrut, Ratusan Nasabah KUD Tri Jaya Sraten Tuntut Uang Tabungannya Dikembalikan

Media Jatim

MediaJatim.com, Banyuwangi – Ratusan anggota Koperasi Unit Desa (KUD) Tri Jaya Sraten Kecamatan Cluring ramai – ramai datangi kantor desa setempat, Kamis (16/5).

Kedatangan mereka menagih dana tabungan miliknya, karena koprasi ini diisukan bangkrut. Di kantor desa, para nasabah dimediasi Forpimka Kecamatan Cluring, menghadirkan pengurus koperasi tersebut.

Dari mediasi yang dilakukan, bendahara KUD Tri Jaya Bronto Hadi menjelaskan, jumlah nasabah keseluruhan sebanyak 5. 311. Nilai tabungan kurang lebih Rp 64 miliar. Rinciannya Rp 56 miliar, berupa tabungan simpanan Siagama dan tabungan berjangka Santika, senilai kurang lebih Rp 8 miliar.

“Pemicunya diisukan bangkrut. Karena isu itu, dari Oktober 2018 nasabah sudah menarik dana tabungan secara besar – besaran. Dana sudah habis dibagikan nasabah karena saat itu, ada pemasukan dari beberapa unit,” jelas Bronto.

Baca Juga:  Warga Sumenep Keluhkan Tiang Listrik di Depan Garasinya, PLN: Bisa Digeser Asal Biaya Sendiri!

Rapat Akhir Tahun (RAT) jelas Bronto, terakhir digelar 17 Januari 2018 untuk pembukuan Tahun 2017. Untuk pembukuan 2018, belum dilaksanakan. Saat itu disepakati pembentukan tim penjualan aset, menghentikan tabungan serta penutupan bunga.

“Aset yang dijual memang sudah laku. Tapi dananya belum dibayar, baru uang muka. Andai sudah terbayar, uangnya takan cukup untuk menutup nasabah,” terang Bronto.

Kades Sraten H. Arief Rahman Mulyadi mengaku pernah ditunjuk sebagai Ketua Tim Penjualan Aset. Aset milik KUD tidak laku lantaran nilai jualnya terlalu tinggi. Total aset KUD yang akan dijual ada 15 item, dengan nilai total sekitar Rp 84 miliar. Itu sesuai data yang diterima pada awal 2019.

“Dulu aset di Siliragung ditawar 20 miliar. Sekarang hanya laku 3 miliar. Saya ditunjuk dan diangkat menjadi ketua penjualan aset tanpa SK,” jelas Rahman.

Baca Juga:  Hasil Sidang Komdis: Persib Terusir dari Pulau Jawa

Tun, nasabah KUD Tri Jaya mengaku memiliki tabungan sebesar Rp. 80 juta, karena masalah itu, uang tabungannya terancam tak bisa dicairkan.

“Sampai saat ini masih belum diberikan,” ungkap mantan TKI Taiwan tersebut.

Tun menambahkan, sebenarnya dia menjadi nasabah sudah puluhan tahun, namun baru kali ini KUD kebanggannya itu bangkrut.

“Sudah lama. Ya baru ini bermasalah. Mudah – mudahan dana saya bisa segera diberikan,” harapnya.

Karena mengalami masalah keuangan, kini pihak KUD Tri Jaya Sraten minta pendampingan salah satu lowyer di Banyuwangi.

Sedangkan beberapa nasabah juga mewakilkan ke pengacara untuk membantu menyelesaikan keuangan di KUD yang pernah berjaya tersebut.

Reporter : Yudi Irawan

Redaktur : Sulaiman