Seharian Didemo, Rektor IAIN Madura Tidak Berani Temui Mahasiswa

Media Jatim

MediaJatim.com, Pamekasan – Hingga sore, aksi demonstrasi mahasiswa IAIN Madura belum juga ditemui oleh pimpinan kampus di halaman kantor pusat, Rabu (19/06/2019).

Para mahasiswa tersebut sudah sejak pagi berorasi dengan cara bergantian di atas sound system. Mereka hendak menyampaikan aspirasi terhadap Rektor IAIN Madura, Muhammad Kosim. Namun massa aksi mendapatkan penghadangan, tepatnya di dekat pos Satpam sehingga keributan terjadi.

“Kami hanya ingin menyampaikan aspirasi dan diskusi dengan pimpinan tentang pemilihan Presma yang tidak demokratis,” teriak Idrus selaku koordinator aksi.

Para mahasiswa yang mengatasnamakan Gerakan Mahasiswa Penyambung Aspirasi (Gempa) menuntut agar pemilihan Dema institut atau Presma (presiden mahasiswa) di IAIN Madura dilakukan secara terbuka. Sebab, aturan yang menyatakan pemilihan tersebut
hanya diwakili oleh 64 mahasiswa dinilai tidak demokratis.

Baca Juga:  Dipaku ke Pohon, Baliho Ra Ali PKB Dicopot Tim Penegak Perda

“Kami tidak ingin yang menentukan Presiden Mahasiswa (Presma) hanya 64 mahasiswa yang terdiri dari Hima,” katanya.

Selain itu, Idrus menilai pemilihan tersebut sangat tidak manusiawi. Sebab, sudah membungkam ribuan hak mahasiswa yang ada di IAIN Madura. Ribuan mahasiswa tidak bisa dengan semudahnya diwakili oleh sebagian kelompok.

“Jangan bungkam demokrasi kampus. Demokrasi sebagai pesta yang harus dinikmati oleh semua mahasiswa IAIN Madura,” tandasnya.

Massa aksi dimulai sejak pagi. Namun hingga sore tidak ada seorang pun dari pihak kampus yang menemuinya. Bahkan sejumlah peserta aksi sempat melakukan penyegelan terhadap pintu masuk dan pintu keluar kampus IAIN Madura.

Baca Juga:  Ekonomi Merosot Tajam Akibat Corona, Warga Situbondo Banyak Mengeluh

Reporter: AK

Redaktur: Zul