MediaJatim.com, Surabaya – Kontestasi Pemilihan Walikota Surabaya menjadi topik hangat minggu-minggu ini. Padahal pemilihan masih akan digelar tahun 2020. Kini muncul beberapa nama kontestan yang ingin menggantikan Tri Rismaharini sudah banyak yang mendeklarasikan diri dan bergerak ke rumah-rumah masyarakat untuk memperkenalkan diri.
Banyaknya kandidat muda di bursa Pilwali Surabaya 2020 yang digadang-gadang akan menggantikan posisi Tri Rismaharini yang kini sudah dua periode menjabat Walikota Surabaya.
Ada nama Zahrul Azhar Asad, berasal dari dari kalangan agamis, Lia Istifhami dari kader Fatayat NU dan Anugrah Tri dari politis PSI
Namun tidak hanya itu saja, belakangan ini kembali muncul calon kandidat milenial yang memiliki latarbelakang aktivis dan akademisi. Ia adalah Kholili yang di gadang-gadang akan meramaikan bursa Pilwali di Surabaya.
Kholili, diketahui merupakan aktivis lulusan tafsir hadist di kampus UIN Sunan Ampel surabaya dan juga aktif di organisasi kemahasiswaan, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
Surabaya sebagai kota metropolitan dan jantung kota dari jawa timur. Tentu, Surabaya saat ini membutuhkan pemimpin muda yang punya kemampuan praktisi (lapangan) dan jiwa sosial tinggi untuk merespon berbagai persoalan.
Khoirul Anwar, selaku ketua Komunitas Pemuda Madura (KPM) menilai, Kholili sosok aktivis yang sudah lama bergelut di dunia politik, saya meyakini dia sosok yang visioner dan berintegritas.
“Kholili sudah lama berkiprah di dunia aktivis, sudah banyak paham tentang kondisi dan seluk beluk Surabaya. Ia punya bekal masuk bursa untuk menjadi orang nomer satu di Surabaya,” jelasnya.
Di sela-sela kesibukannya menjadi aktivis dan mahasiswa pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya, pria kelahiran Pamekasan itu juga aktif sebagai Sekretaris Nasional Forum Komunikasi Tafsir Hadis Indonesia (FKMTHI).
“Pengalamannya dalam dunia pendidikan menjadi modal yang bagus untuk berkiprah di dunia birokrasi,” punya Khoirul Anwar.
Reporter: Zul
Redaktur: Sulaiman