web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01
Segenap pimpinan dan karyawan_20250605_201559_0000
10_20250605_164323_0009
3_20250605_164323_0002
5_20250605_164323_0004
Display Pancasila dan Lebaran 2024_20250605_233152_0000

Demo Tolak RUU KPK dan KUHP di Pamekasan Berakhir Ricuh

Media Jatim

MediaJatim.com, Pamekasan – Ribuan mahasiswa dari berbagai kampus di Pamekasan serentak mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pamekasan, Jum’at (27/9) pagi.

2_20250605_164322_0001
7_20250605_164323_0006
4_20250605_164323_0003
12_20250605_164323_0011
1_20250605_164322_0000

Kedatangan mereka menyita perhatian publik. Mereka membawa ragam poster berikut tulisan bernada penolakan terhadap kebijakan pemerintah. Mereka satu suara menolak RUU KPK KUHP.

9_20250605_164323_0008
8_20250605_164323_0007
5_20250605_164641_0004
11_20250605_164323_0010

Tuntutan mereka tak jauh berbeda dengan aksi mahasiswa di sejumlah daerah. Dalam orasinya, mereka meminta wakil rakyat setempat untuk menyampaikan penolakan terhadap RUU KPK dan RUU KUHP.

6_20250605_164323_0005
2_20250605_164641_0001
3_20250605_164641_0002
8_20250605_164641_0007
Salinan dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sampang_20250606_103712_0000

Lutfi, salah satu Orator meminta kepada pihak kepolisian untuk tidak melakukan tindakan represif. “Tolong, kepada pak polisi, agar tidak melakukan tindakan represif terhadap diantara kami. Kami siap kondusif,” permintaan lantang.

Baca Juga:  Bangkalan Jadi Daerah Rawan Hoax dan Black Campaign, Bawaslu: Pelaku Akan Diburu!

Kepada massa ia juga meminta, agar tetap satu komando dan massa tidak terprovokasi. Di tengah-tengah aksi, massa nyambi bernyanyi lagu ‘Buruh Tani’ bersama.

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030
IMG-20250604-WA0240
4_20250605_164641_0003
6_20250605_164641_0005
1_20250605_164641_0000

Dalam pantau awak media, massa meminta kepada kepolisian untuk diizinkan masuk ke halaman Kantor DPRD Pamekasan. “Pak, izinkan kami masuk. Kami ini bagian dari rakyat. Kantor ini dibangun dengan uang rakyat. Betul sahabat-sahabat?,” tandas Mahasiswa yang kini menjabat sebagai Ketua I PC PMII Pamekasan ini.

Permintaan massa aksi tidak diidahkan oleh aparat. Bahkan, Sahur, perwakilan pihak DPRD Pamekasan menyilakan lima perwakilan saja untuk masuk kedalam. “Agar kondusif, mari diantara kalian masuk dengan diwakili lima orang saja atau perwakilan tiap kampus,” permintaan Sahur di depan massa aksi.

Baca Juga:  Wah!! Dapur Rumah Tukang Pijat di Kabat Kebakaran

Mendengar permintaan Sahur, massa secara serentak menolak dan tetap memaksa untuk masuk halaman Kantor DPRD Pamekasan. “Tolak saja, ayo masuk. Masuk-masuk. Masuk-masuk,” sorak massa riuh.

Merasa tidak diidahkan, sebagian massa aksi dari Universitas Madura (UNIRA) bubar dengan sendirinya. UNIRA bubar, massa dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura turut menyampaikan sekaligus menegaskan pernyataan penolakan RUU KPK dan RUU KUHP.

Sangat disayangkan, belum tuntas menyampaikan aspirasinya, ada provokator masuk memprovokasi massa aksi dan aparat. Dari ulah tersebut, massa aksi rusuh dengan pihak kepolisian. Gas air mata pun disemprotkan pihak kepolisian kepada massa aksi dan berujung pembubaran secara paksa.

Reporter: Gafur

Redaktur: Zul