Mediajatim.com, Banyuwangi – Masyarakat Desa Plampangrejo, Kecamatan Cluring menggelar Tiban. Selain menguri – uri budaya warisan leluhur, adu ketangkasan yang digelar di Dusun Krajan ini juga untuk meminta hujan. Lantaran, cuaca di Kota Gandrung saat ini panas mencetar, Rabu (23/10).
Warga sekitar turut hadir melihat tradisi tersebut. Peserta tiban, selain dari Banyuwangi juga datang dari Tulunggagung dan Blitar. Mereka saling adu ketangkasan memainkan cemeti yang terbuat dari lidi dan aren. Mereka saling bergantian mencambukan cemetinya ke arah lawan diiringi gamelan khas tiban.
“Kami dari Blitar 30 orang sebagai tamu kehormatan. Kami sangat senang bisa bertemu warga Banyuwangi, untuk persaudraan dan melestarikan budaya,” terang Muhyidin (51).
Aturan main tradisi tersebut menurutnya dua orang saling berhadapan, satu menangkis cembukan dan satu mencambukan cemetinya ke arah lawan sebanyak 3 kali, dan bergantain. Setelah selesai, mereka berpelukan dan saling bersalaman.
“Tiban terus kita lestarikan supaya kedepan seluruh peserta bisa terjalin persaudaraan,” jelasnya.
Yudi Wiyono pendukung kegiatan mengatakan, tradisi ini dulu juga digelar nenek moyang Dusun Krajan Desa Plampangrejo. Dari dasar itu, tiban bisa dilaksanakan masyarakat Desa Plampangrejo, menghadirkan paguyuban dan para tamu undangan.
“Tradisi ini kita gelar dari tanggal 15 sampai 28 Oktober 2019. Kami berharap tiban bisa terus dilaksanakan dan bisa masuk ke agenda Banyuwangi Festival,” harap warga tersebut.
Reporter : Yudi Irawan
Redaktur : Sulaiman