MediaJatim.com, Pamekasan – Setelah empat bulan yang lalu melakukan audiensi dengan Askab PSSI Pamekasan tapi tidak ada kejelasan, suporter Persepam memasang spanduk berisi kritikan pedas terhadap Pemerintah Kabupaten Pamekasan yang bertebaran di pinggir jalan.
“Jangan Jadikan Persepam Sebagai Kendaraan Politik Kalian” terpampang di Jembatan Gurem. Sedang tulisan lain juga ada di Lampu Merah Gadin “Selamat Hari Jadi Pamekasan 489, Liga 3 2019? Misteri!! Bangkalan Tetap Perseba X Pamekasan Tetap Persepam”, tulisan “Butuh Keadilan Persepam” juga terpajang di Pertigaan Jalan Stadion Pamekasan.
Di sudut kota monumen Arek Lancor terlihat jelas “Pamekasan Hebat. Sepak Bolanya? #SavePersepam” dan tulisan “Bapak Percuma Ganteng Kalau Tidak Peduli Persepam” ada di lampu merah Jalan Panglegur.
Terpajang juga di Area Lampu Merah Jalan Jokotole bertuliskan “Persepam Bangkit atau Hanya Satu Periode Pak?” dan tulisan “Enam Bulan Tanpa Solusi, Kalian Kerja Apa? Persatuan Sinetron Seluruh Indonesia.”
Maskur, salah satu Suporter Persepam mengatakan, tujuannya memasang spanduk itu adalah upaya agar pihak Pemerintah Kabupaten Pamekasan juga memperhatikan Persepam sebagai salah satu icon sepakbola di kota Gerbang Salam ini.
Selain itu, pihaknya juga ingin bertemu dengan kedua pemilik PT yang dulu pernah mengelola Persepam guna membahas kasus yang menjerat Persepam sampai sekarang, yakni terjerat hutang dengan salah satu pemain asing Rp840 juta yang mengakibatkan Persepam tidak bisa ikut Liga 3 2019.
“Kami juga ingin menagih kepada Askab PSSI Pamekasan yang sudah berjanji untuk menjembatani suara suporter yang sangat peduli terhadap club ini untuk bertemu dengan Bupati Pamekasan yang sampai saat ini belum terealisasi,” ucap Maskur pada MediaJatim.com, Senin (04/11/2019).
Sementara itu, Johan selaku Ketua Askab PSSI Pamekasan mengaku telah melakukan koordinasi dengan Bupati Pamekasan Baddrut Tamam, namun sampai saat ini pihaknya belum menemukan kejelasan.
“Saya sudah utarakan masalah Persepam ini ke Bapak Bupati, dan katanya mau dipertemukan dengan kedua belah pihak yaitu Pak Achsanul Qosasih dan Pak Said Abdullah. Cuma yang jadi kendala pak Achsanul Qosasih sekarang sibuk dan pak Bupatinya juga sibuk, kalau kita 24 jam bisa,” katanya saat dihubungi via telfon.
Selain itu Johan juga menjelaskan, pihaknya akan mengubah nama Pamekasan FC menjadi Persepam yang saat ini juga berlaga di Liga 3 2019.
“Dalam waktu dekat kita akan minta ke Asprov Jawa Timur untuk memasukkan nama Persepam lagi, karena Asprov pernah berjanji insya Allah nanti akan ada perubahan nama dari Pamekasan FC menjadi Persepam tapi ada embel-embelnya,” sambung Johan.
“Saya juga mau konsultasi ke senior-senior, Persepam itu didirikan tahun berapa takutnya kita buka Persepam tahun sembilan. belas berapa gitu ternyata salah,” tandasnya.
Reporter: Kholisin
Redaktur: Sulaiman