web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01
Segenap pimpinan dan karyawan_20250605_201559_0000
10_20250605_164323_0009
3_20250605_164323_0002
5_20250605_164323_0004
Display Pancasila dan Lebaran 2024_20250605_233152_0000

Ainul Faiz, Penakluk Lintasan 5 Km Porseni MA Jawa Timur 2019

Media Jatim
Ainul Faiz asal Sumenep (tengah), Juara 1 Lomba Lari Marathon 5 Km, Porseni MA Jawa Timur 2019 di Bangkalan, Kamis (7/11/2019), (Foto: Ist).

MediaJatim.com, Bangkalan – Ainul Faiz mampu menorehkan prestasi yang luar biasa dalam perhelatan lomba Lari Marathon di Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Madrasah Aliyah (MA) yang digelar di Kabupaten Bangkalan, Madura, Kamis pagi (7/11/2019).

2_20250605_164322_0001
7_20250605_164323_0006
4_20250605_164323_0003
12_20250605_164323_0011
1_20250605_164322_0000

Pria yang akrab disapa Ainul itu menjadi bagian dari Porseni dengan mewakili Kabupaten Sumenep dalam lomba Lari 5.000 m atau 5 km. Diluar dugaan siswa Madrasah Aliyah Al-Ghazali Rombasan, Pragaan ini berhasil meraih prestasi juara 1.

9_20250605_164323_0008
8_20250605_164323_0007
5_20250605_164641_0004
11_20250605_164323_0010

Menurut penuturan pelatih yang mendampinginya, Ach. Nur Shodik, pihaknya tidak terlalu banyak berharap anak didiknya bisa menjadi yang terbaik. Pasalnya saat latihan, kemampuan Ainul Faiz sudah bisa diukur. Ia hanya menduga maksimal bisa meraih juara 3.

“Saya tidak berharap banyak kepada Ainul, meskipun kami sudah melihat optimistis dari Ainul Faiz. Hal itu kami sudah kelihatan saat uji latihan di jalan menanjak,” tuturnya dengan wajah sumbringah.

Ainul mampu mengalahkan rival-rivalnya yang datang dari setiap kabupaten di Jawa Timur. Ia mamou finish duluan di depan atlet perwakilan kabupaten Jember dan kabupaten Ponorogo.

Ainul Faiz, siswa MA Al-Ghazali, Rombasan, Pragaan, Sumenep saat foto bersama dengan Kepala Kemenag Kabupaten Sumenep dan Pelatih yang mendampinginya pada Porseni MA Jawa Timur 2019, (Foto: Ist).

Si Yatim Sejak Lahir, Tidak Ada Alasan Untuk Tidak Berpretasi

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030
IMG-20250604-WA0240
4_20250605_164641_0003
6_20250605_164641_0005
1_20250605_164641_0000

Prestasi ini merupakan kado terindah baginya, sebab Ainul sebentar lagi akan menyelesaikan pendidikan menengahnya di tahun ini. Ia memang memiliki cita-cita yang sangat mulia bisa membanggakan ibunda tercintanya yang sudah merawat sejak kecil dan menyekolahkannya.

“Alhamdulillah, prestasi ini saya persembahkan untuk ibu yang telah berjuang merawat dan mendidik saya hingga bisa seperti sekarang. Tidak lupa juga, terimakasih banyak untuk semua guru-guru di MA Al-Ghazali yang telah mendukung saya,” kata siswa yang baru menginjak usia 18 tahun tersebut.

Baca Juga:  Jejak Karir Sulaisi, Dosen dan Direktur LKBH UIN Madura, Terpilih Kembali Jadi Ketua APSI Jatim

Sejak lahir Ainul hanya hidup bersama ibunya. Karena bapaknya sudah meninggal dunia sejak masih dalam kandungan. Namun, kondisi itu tidak lantas membuatnya berkecil hati. Ia meyakini dengan kemampuan yang dimilikinya bisa membahagiakan orangtua yang telah membesarkannya.

Ia dikenal oleh teman-teman dan tetangganya sebagai pemuda sederhana dan pendiam. Meski di bidang akademik tidak menonjol tapi ia pekerja keras. Sesekali sepulang sekolah ia menjadi kernet atau kuli angkut Viar untuk membantu perekonomian ibunya yang sekaligus menjadi ayah baginya.

“Dia sudah hidup dalam serba keterbatasan sejak lahir, ditinggal bapaknya semasa masih dalam kandungan,” kata Ainul Furqon, Kepala Sekolah MA Al-Ghazali.

Kepada Media Jatim, Furqon juga menceritakan kisah sedih Ainul saat melakukan persiapan sebelum berangkat ke kabupaten Bangkalan. Sepatu satu-satunya miliknya rusak saat digunakan untuk latihan.

“Yang membuat ia sempat sedih sepatu satu satunya rusak saat latihan. Guru-guru pun patungan membelikan yang baru. Akhirnya semua terbayar dengan prestasi,” tukasnya bangga.

Reporter: Agus Supriadi

Redaktur: Sulaiman