Mediajatim.com, Sumenep – Sebanyak 100 desa di Kabupaten Sumenep, Madura, masuk kategori desa tertinggal.
Jumlah tersebut berdasarkan data Indeks Desa Membangun atau IDM yang dilakukan oleh pemerintah provinsi Jawa Timur pada tahun 2019.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sumenep, Moh. Ramli, membenarkan adanya 100 desa yang masuk kategori tertinggal tersebut, Selasa siang (26/11).
“Di Sumenep, perlu dimaklumi, di tahun 2019 ini, dari 330 desa, ada 100 desa kategori tertinggal, 211 desa berkembang dan 19 desa maju,” tutur Ramli saat ditemui di ruang kerjanya.
Indikator penilaian strata desa tersebut, lanjut Ramli, berdasarkan tiga kategori. Yaitu ketahanan sosial, ekonomi dan lingkungan.
Dari tiga kategori penilaian tersebut, akan menentukan strata masing-masing desa. Mulai dari desa dengan kategori sangat tertinggal, tertinggal, berkembang, maju dan terakhir desa mandiri.
“Data itu, diimput oleh pendamping masing-masing desa, ke yang kita kenal Indeks Desa Membangun atau IDM itu,” lanjutnya.
Jika dibandingkan tahun sebelumnya, Ramli mengklaim ada progres yang baik. Sebab jumlah data desa tertinggal di kabupaten paling timur pulau Madura ini berkurang.
“Sebagai progres, kalau kita bicara dari tahun sebelumnya, tahun 2018, ada 175 desa masuk kategori tertinggal,” jelas Ramli.
Bahkan pada tahun 2018 lalu, ada 18 desa yang masuk kategori sangat tertinggal. Namun tahun 2019 ini, Kabupaten Sumenep sudah entas dari kategori desa sangat tertinggal.
Disamping itu, jumlah desa tertinggal kini berkurang dari tahun sebelumnya. Ini menunjukkan ada kemajuan dalam penggunaan DD dan ADD di desa.
“Sehingga boleh kita mengklaim, ada kemajuan dari tahun sebelumnya. Jumlah desa berkembang dan maju malah bertambah,” jelas Ramli.
Ke depan, pemerintah Kabupaten Sumenep melalui OPD terkait, akan mendorong masyarakat untuk berperan aktif dalam peningkatan pembangunan di desa. Sehingga Kabupaten Sumenep entas dari desa tertinggal.
Reporter: Holis
Redaktur: Sulaiman