web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01
Segenap pimpinan dan karyawan_20250605_201559_0000
10_20250605_164323_0009
3_20250605_164323_0002
5_20250605_164323_0004
Display Pancasila dan Lebaran 2024_20250605_233152_0000

Kiai Robbach Ma’sum Beri Nasihat tentang Kecepatan Teknologi dan Kesiapan Guru

Media Jatim

Gresik, mediajatim.com – Mantan Bupati Gresik dua periode KH Robbach Ma’sum hadir dalam peringatan HUT TP Ihyaul Ulum Cangaan Ujungpangkah yang ke-54 yang jatuh pada tanggal 9 Februari. KH Robbach Ma’sum hadir dalam penutupannya, Senin (10/2/2020).

2_20250605_164322_0001
7_20250605_164323_0006
4_20250605_164323_0003
12_20250605_164323_0011
1_20250605_164322_0000

Acara yang berantai hingga empat hari itu menjadi lengkap, dikarenakan datangnya Kiai Robbach yang memberikan tausiah. Dia memyampaikan tentang teknologi berupa handphone (HP), barang kecil pembawa permasalahan dan kekacauan di tengah-tengah masyarakat, jika penggunanya tidak dilandasi akhlak.

9_20250605_164323_0008
8_20250605_164323_0007
5_20250605_164641_0004
11_20250605_164323_0010

Menurutnya, sambil sedikit gurau dan mengundang tawa menjelaskan, media sosial banyak berisi konten saling menghina, saling menebar fitnah dan sampai lapor-melapor ke polisi. Suasana politik di negeri ini bisa dikocok barang kecil yang disebut HP itu.

Tausiah yang dihadiri oleh pengurus dan para guru siang itu, tampak cukup teduh. Dikarenakan nasihat penting Kiai Robbach, yang menjadikan bekal dan dorongan kepada para guru. Dia menegaskan, tidak hanya tentang kecerdasan saja dalam pendidikan, tapi tentang perjuangan dan keikhlasan menciptakan generasi yang bisa bermanfaat didunia dan akhirat. Serta kesombongan yang harus ditinggalkan.

“Akhlak adalah salah satu misi Nabi Muhammad diutus. Dengan akhlak kita berjuang untuk menciptakan generasi yang bisa bermanfaat didunia dan akhirat. Dalam dunia pendidikan, semua punya keahlian, tidak perlu untuk saling menyombongkan, tidak pantas untuk saling menyombongkan dipendidikan,” tuturnya.

Selain itu, Kiai Robbach juga mengingatkan untuk sabar dalam mendidik dan memberikan nasehat kepada siapapun harus dibarengi prilaku yang sesuai. Tidak itu saja, ia menyebutkan pitutur orang lama dipenghujung tausiah sebelum ditutup dengan doa.

“Orang sekarang itu sudah tau jelek tapi diingatkan tidak mau, terus bagaimana caranya? (tanyanya kepada audien) Kotoran ayam oleskan di hidungnya, baru dia akan tau bahwa itu adalah kotoran ayam,” jelas Kiai Robbach sembari tersenyum.

Reporter: Shafif K A

Redaktur: Zul