web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01
Segenap pimpinan dan karyawan_20250605_201559_0000
10_20250605_164323_0009
3_20250605_164323_0002
5_20250605_164323_0004
Display Pancasila dan Lebaran 2024_20250605_233152_0000

Lembaga Kesejahteraan Sosial Cendikia Madura Adakan Diskusi Publik

Media Jatim

Mediajatim.com, Pamekasan – Maraknya banyak persoalan  belakangan ini di Kabupaten Pamekasan, mulai pembakaran pencuri hingga aksi pornografi, yang memicu potensi konflik kedepannya, membuat gerah banyak kalangan, dari para petinggi pemerintahan hingga di kalangan masyarakat.

2_20250605_164322_0001
7_20250605_164323_0006
4_20250605_164323_0003
12_20250605_164323_0011
1_20250605_164322_0000

Berdasarkan hal tersebut, Jum’at, (21/7) Lembaga Kesejahteraan Sosial Insan Cendikia Madura (LKSICM) bekerjasama dengan Direktur Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia menggelar Diskusi Publik yang mengambil tema Optimalisasi Peran Pemerintah dan Masyarakat Dalam Penanganan Konflik, Upaya Membangun Perdamaian Abadi, yang dilaksanakan oleh yang mengundang 4 narasumber, masing-masing PLT Sektetaris Daerah Kabupaten Pamekasan, H. Mohammad Alwi S.Sos, MSi, yang diwakili oleh Kabag. Pemerintahan Pemkab. Pamekasan, Imam Baihaki,  akademisi Pamekasan, Dr. Moh. Wardi, MPdI, Tokoh Masyarakat Pamekasan sekaligus Kandidat Bupati Pamekasan, Rudy Susanto, SH, MH, dan Dandim 0826 Pamekasan, Letkol Inf. Nuryanto, yang diwakili oleh Danramil 0826/06 Pademawu, Kapten Infanteri Bambang Riyanto.

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030
IMG-20250604-WA0240
4_20250605_164641_0003
6_20250605_164641_0005
1_20250605_164641_0000

Dalam pemaparannya, Kapten Infanteri Bambang Riyanto, yang didaulat sebagai pembicara pertama, menyatakan bahwa optimalisasi peran TNI cukup banyak dilakukan dalam upaya meredam potensi konflik yang ada, termasuk hingga berbaur ke dalam masyarakat Sendiri,  guna meredam hal-hal yang dapat memicu konflik tersebut. Pembicara Kedua, Rudy Susanto, SH, MH, membeberkan materinya secara singkat dengan menyatakan bahwa Konflik jangan dibiarkan, mengetahui asal usul konflik, membedah dan mencari solusi adalah hal-hal yang merupakan upaya dalam melakukan resolusi konflik yang akan terjadi kedepannya.

Pembicara ketiga, Imam Baihaki menyatakan secara tegas bahwa Konflik akan mudah muncul, apabila Pemerintah dianggap tidak ada oleh yang mengalami konflik, karena sesungguhnya Pemerintah hadir untuk mengatur masyarakat, penerimaan peraturan pemerintah secara konsekuen, tidak akan menciptakan konflik di masyarakat. Dan Narasumber terakhir,  DR. Muhammad Wardi, MPdI, berkata di Madura penyelesaian konflik banyak dilakukan dengan kekuatan kyai dan tokoh masyarakat. Proses rekonsiliasi ditentukan oleh tokoh agama, santri dan kyai.

 

Reporter: Marul Saleh

Redaktur: Nur Aini