web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01
Segenap pimpinan dan karyawan_20250605_201559_0000
10_20250605_164323_0009
3_20250605_164323_0002
5_20250605_164323_0004
Display Pancasila dan Lebaran 2024_20250605_233152_0000

HUT Polri, Kiai Hafidi: Kami Apresiasi Program Pesantren Tangguh

Media Jatim

MediaJatim.com, Jember – HUT Bhayangkara yang jatuh pada tanggal 1 Juli 2020, diperingati secara sederhana di Pondok Pesantren Islam Bustanul Ulum (IBU), Pakusari, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Selasa (30/6/2020) malam. Dalam acara yang dihadiri sekitar 1.200 santri dan warga sekitar tersebut, berjalan cukup khidmah. Pembacaan shalawat nabi yang dilantunkan oleh para santri semakin menambah kekhidmahan acara. Sesaat sebelumnya para santri melakukan khotmil qur’an juga dalam rangka memperingati HUT Bhayangkara.

2_20250605_164322_0001
7_20250605_164323_0006
4_20250605_164323_0003
12_20250605_164323_0011
1_20250605_164322_0000

“Kita laik berdoa untuk Polri karena mereka adalah pelindung masyarakat, dan kita berharap kedepan Polri semakin dekat dengan masyarakat,” ujar salah seorang pengurus Pesantren IBU, Ustadz Taufiqi di sela-sela acara.

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030
IMG-20250604-WA0240
4_20250605_164641_0003
6_20250605_164641_0005
1_20250605_164641_0000

Sementara itu, pengasuh Pondok Pesantren IBU, KH Muhammad Hafidi mengapresiasi kinerja Polri dalam mengayomi masyarakat, termasuk dalam melawan Corona. Menurut Kiai Hafidi, peran Kepolisian Dearah Jawa Timur dalam melawan Corona dengan meluncurkan program Pesatren Tangguh, cukup bermanfaat bagi masyarakat. Sedangkan bagi pesantren, program tersebut mampu menggugah kemandirian lembaga keagamaan tersebut dalam memerangi virus Corona.

“Kemandirian pesantren untuk melawan Corona sangat penting karena memang Corona harus dilawan dengan segenap daya dan upaya,” jelas Kiai Hafidi.

Ketua Komisi D DPRD Jember itu menambahkan, pesantren sejak awal memang terlatih mandiri. Sebab basis pesantren adalah masyarakat. Pesantren dibangun oleh kegotong-royongan masyarakat. Sehingga saham pesantren juga banyak dimiliki oleh masyarakat.

“Karena itu, tak ada ceritanya pesantren tak mandiri,” pungkasnya.

Reporter: Aryudi A Razaq

Redaktur: A6