web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01
Segenap pimpinan dan karyawan_20250605_201559_0000
10_20250605_164323_0009
3_20250605_164323_0002
5_20250605_164323_0004
Display Pancasila dan Lebaran 2024_20250605_233152_0000

BAANAR: Selamatkan Pesantren dari Narkoba dan Jebakan Batman!

Media Jatim

MEDIAJATIM.COM – Kasus dugaan oknum polisi melakukan jebakan narkoba ke santri di Sampang, kini menghadirkan kekhawatiran yang begitu mendalam di masyarakat. Jika terbukti benar-benar dilakukan oleh aparat, maka itu akan jadi fenomena menyakitkan, menguatkan keraguan publik akan keseriusan polisi dalam memberantas penyalahgunaan narkoba.

2_20250605_164322_0001
7_20250605_164323_0006
4_20250605_164323_0003
12_20250605_164323_0011
1_20250605_164322_0000

Demikian ditegaskan Kepala Badan Ansor Anti Narkoba (BAANAR) Kabupaten Pamekasan, H. Hairul Anam, M.Pd saat dihubungi Media Jatim, Selasa (26/8/2020) malam. Dirinya mengaku sangat terkejut bila aparat kepolisian sampai tega menzalimi dunia pesantren.

9_20250605_164323_0008
8_20250605_164323_0007
5_20250605_164641_0004
11_20250605_164323_0010

“Selamatkan pesantren dari narkoba dan jebakan batman,” tegas Cak Anam, panggilan akrab Hairul Anam.

6_20250605_164323_0005
2_20250605_164641_0001
3_20250605_164641_0002
8_20250605_164641_0007
Salinan dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sampang_20250606_103712_0000

Alumnus Pondok Pesantren Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep ini menekankan agar kasus tersebut diusut secara tuntas. Jangan sampai pelakunya diberi ampun, wajib ditindak tegas.

Baca Juga:  Tabrakan, 2 Orang Meninggal

“Kasus tersebut benar-benar mencoreng bama baik pesantren dan instansi kepolisian. Pihak kepolisian harus serius dan terbuka dalam menyikapi kasus tersebut,” ujar Cak Anam.

Cak Anam berharap, kasus jebakan kasus narkoba yang menyasar pesantren tidak sampai merembet ke pesantren lainnya. Termasuk di Kabupaten Pamekasan yang di dalamnya berdiri pesantren-pesantren besar dan sarat sejarah.

“Karenanya, kami berharap pihak kepolisian membuka komunikasi aktif dengan pesantren. Harus ada jaminan kasus tersebut tidak terulang kembali,” tegas pemuda jebolan Pascasarjana IAIN Madura tersebut.

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030
IMG-20250604-WA0240
4_20250605_164641_0003
6_20250605_164641_0005
1_20250605_164641_0000

Direktur Harian Kabar Madura tersebut menambahkan, Madura adalah pesantren. Berperilaku zalim terhadap pesantren dengan menghadirkan jebakan narkoba, sama halnya menggali kuburan untuk dirinya sendiri.

“Jika aparat kepolisian tidak membendung fenomena jebakan narkoba yang menyasar pesantren, sudah pasti instansi tersebut akan kehilangan marwahnya. Sebab, Madura adalah lumbungnya pesantren. Ribuan pesantren mengakar kuat di dalamnya,” ungkap Cak Anam.

Baca Juga:  Selama Bulan Januari Polresta Sidoarjo Tangkap 40 Tersangka Pengedar Narkoba

Pemuda yang juga punya keahlian bekam dan totok syaraf tersebut menambahkan, kepolisian wajib hukumnya menggandeng pesantren dalam memerangi narkoba. Dengan basis massa yang kuat dan kharismatik kiai yang sudah legitimate, pesantren sangat efektif dilibat-aktifkan dalam memerangi narkoba.

“Di tengah tergerusnya kepercayaan masyarakat terhadap penindakan kasus narkoba, kami yakin aparat kepolisian masih punya nurani; pasti amanah dalam menjalankan sumpah penegakan hukum di Indonesia, terutama di Pulau Madura tercinta ini,” tegasnya.

BAANAR sendiri, sejauh ini bergerak aktif sosialisasi bahaya laten narkoba ke pesantren-pesantren. Respon pesantren dan masyarakat pun sangat positif.

“Dugaan jebakan batman kasus narkoba oleh oknum aparat kepolisian, cukup sekali saja. Jangan sampai terulang. Supaya instansi penegak hukum tidak menggali kuburannya sendiri,” tukas Cak Anam.

Reporter: Gafur

Redaktur: Sulaiman