web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01
Segenap pimpinan dan karyawan_20250605_201559_0000
10_20250605_164323_0009
3_20250605_164323_0002
5_20250605_164323_0004
Display Pancasila dan Lebaran 2024_20250605_233152_0000

Membangun Sumenep, Menjaga Kedaulatan Agraria

Media Jatim

MediaJatim.com, Sumenep – Persoalan agraria adalah konflik bersama. Kemerdekaan Indonesia merupakan sejarah konflik kepemilikan tanah antara penjajah dengan rakyat.

2_20250605_164322_0001
7_20250605_164323_0006
4_20250605_164323_0003
12_20250605_164323_0011
1_20250605_164322_0000

Begitulah kira-kira frasa yang banyak didengungkan oleh anggota sarasehan kemerdekaan di Bukit Kalompek Kecamatn Dungkek, Sabtu, 12 Agustus 2017.

9_20250605_164323_0008
8_20250605_164323_0007
5_20250605_164641_0004
11_20250605_164323_0010

Pasalnya, menyambut hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 72, OKP yang ada di Timur Daya Sumenep (Gapura, Batang-Batang, Batuputih dan Dungkek) bersepakat mengadakan sarasehan kemerdekaan tentang agraria.

6_20250605_164323_0005
2_20250605_164641_0001
3_20250605_164641_0002
8_20250605_164641_0007
Salinan dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sampang_20250606_103712_0000

Organisasi kepemudaan tersebut meliputi Laskar Pemuda Desa, ISNU, Ansor yang dihimpun dalam satu ikatan Serikat Pemuda Berdaulat (Serdadu).

Baca Juga:  Lestarikan Tradisi Leluhur, Pemkab Sumenep Gelar Festival Dara Oddag

Tidak tanggung-tanggung, sarasehan yang mengusung tema “Membangun Sumenep, Menjaga Kedaulatan Agraria” tersebut mengundang para petinggi Sumenep, ada wakil Bupati (Achmad Fauzi), perwakilan dari Komisi I Darul, dan Juhari perwakilan DPRD. Tidak hanya itu, para Kepala Desa se-Timur Daya dan aktivis agraria di Kabupaten Sumenep tak luput dari sasaran.

“Kami mengundang dari berbagai pihak. Meski tidak semua hadir alhamdulillah masing-masing ada perwakilannya,” kata Masyudi selaku Ketua Panitia Sarasehan Kemerdekaan.

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030
IMG-20250604-WA0240
4_20250605_164641_0003
6_20250605_164641_0005
1_20250605_164641_0000

Acara yang dimoderatori oleh Syamsuni, salah satu anggota Serdadu itu berlangsung meriah sejak pertama dimulai. Layaknya Karni Ilyas di ILC, Syamsuni langsung melempar suara pertama kepada perwakilan dari PCNU kemudian dilanjutkan oleh perwakilan Ansor, ISNU, kepala desa, anggota dewan, aktivis agraria dan terakhir wakil bupati.

Baca Juga:  Tunggakan UHC Pemkab Sumenep Tembus Rp2,6 Miliar, BPJS Kesehatan Desak Segera Lunasi

Sebelum ditutup, suasana sempat memanas antara aktivis agraria dan perwakilan pemerintah. Saling lempar argumen dan dalil.

Acara tersebut berhasil merumuskan beberapa hal yang dianggap penting dalam agraria. Salah satunya adalah pengelolaan wisata oleh warga, perlindungan hukum oleh pemerintah, dan tanah sebisa mungkin  jangan dijual tapi boleh disewakan.

Sesuai dengan tema kita membangun Sumenep dengan tetap menjaga kedaulatan agraria. Artinya, didaulat sebagai milik warga,” tegas aktivis agraria Kiai Dardiri A Zubairi.

Di akhir acara, sebagai bentuk komitmen dan janji moral serta tanggung jawab menjaga kemerdekaan Indonesia, perwakilan dari masing-masing pihak menandatangani pakta integritas yang dimulai oleh Fauzi.

“Serasehan ini hanya awal, selanjutnya kami akan menindaklanjuti hasil serasehan ini,” tutur Hosnan Nasir, Ketua Serdadu.

Reporter: Rasyidi

Redaktur: Sule Sulaiman