web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01
Segenap pimpinan dan karyawan_20250605_201559_0000
10_20250605_164323_0009
3_20250605_164323_0002
5_20250605_164323_0004
Display Pancasila dan Lebaran 2024_20250605_233152_0000

Dua Wilayah di Pantura Tolak Imunisasi Rubella

Media Jatim

MediaJatim.com, Pamekasan – Program Imunisasi Rubella (campak) kepada anak usia sekolah dari kelas 1-6 tingkat sekolah dasar, terus digalakkan oleh Dinas Kesehatan melalui Puskesmas setempat yang berada di wilayah Kecamatan.
Program ini bertujuan untuk mengantisipasi agar tidak terkena atau tertular virus Rubella dan memberikan kekebalan tubuh pada anak usia sekolah.

2_20250605_164322_0001
7_20250605_164323_0006
4_20250605_164323_0003
12_20250605_164323_0011
1_20250605_164322_0000

Program pemerintah ini tidak semuanya berjalan mulus dan ada beberapa daerah di Kabupaten Pamekasan yang menolak dilakukan pemberian imunisasi tersebut. Tercatat ada beberapa sekolah di daerah utara yang jelas-jelas menolak. Penolakan paling parah terjadi di SDN Sana Daya 1 di Dusun Sorren, Desa Sana Daya, Kecamatan Pasean.

Di SDN Sana Daya 1 tidak ada satupun siswa-siswinya yang diperbolehkan untuk diimunisasi oleh orang tua mereka, karena dianggap imunisasi tidak lebih banyak mudaratnya ketimbang manfaatnya.

6_20250605_164323_0005
2_20250605_164641_0001
3_20250605_164641_0002
8_20250605_164641_0007
Salinan dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sampang_20250606_103712_0000

Kiai Munif (48), salah satu tokoh di Desa Sana Daya mengatakan, anaknya tidak diperbolehkan diimunisasi karena dinilai imunisasi itu mengandung babi dan dalam Al-Qur’an tidak ada anjuran untuk diimunisasi. Maka atas dasar itu mereka tetap akan melakukan penolakan.

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030
IMG-20250604-WA0240
4_20250605_164641_0003
6_20250605_164641_0005
1_20250605_164641_0000

“Imunisasi itu mengandung babi dan kami anggap imunisasi tidak ada dalam ajaran Al-Qur’an dan kami akan tetap melakukan penolakan karena tidak ada dalam ajaran Islam,” papar Kiai Munif.

Baca Juga:  Puslatkab Bakal Digelar Februari, KONI Pamekasan Siapkan Anggaran Rp1 Miliar

Ternyata kejadian ini juga terjadi di Dusun Cok Gunung, Desa Waru Barat, Kecamatan Waru, masyarakat memang sudah dari dulu menolak pemberian imunisasi karena mereka memandang sebagai tindakan yang haram.

“Sampai saat ini, warga tetap menolak dengan pemberian imunisasi,” tegas H. Nasir Abdillah, salah satu warga Desa Waru Barat.

Perihal penolakan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pamekasan, Ismail Bay, menganggap perlu diadakan sosialisasi dan pencerahan langsung kepada masyarakat agar tidak salah memahami.

“Dinkes Pamekasan akan selalu melakukan sosialisasi terkait kasus ini, dan yang ditakutkan kalau tidak diimunisasi takut akan terjadi KLB (kejadian luar biasa.red) dampak virus Rubella,” tuturnya saat diwawancarai mediajatim.com, (14/08).

 

Reporter: Marul Saleh
Redaktur: Sule Sulaiman