web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01
Segenap pimpinan dan karyawan_20250605_201559_0000
10_20250605_164323_0009
3_20250605_164323_0002
5_20250605_164323_0004
Display Pancasila dan Lebaran 2024_20250605_233152_0000

Tiga Rahasia Sukses Jam’an Meraih Gelar Doktor

Media Jatim

MediaJatim.com, Pamekasan – Sang ayah meninggal dunia saat dirinya masih bocah. Yakni, baru mengenyam pendidikan di kelas 2 Sekolah Dasar (SD). Itulah Dr Jam’an. Ragam kesibukan mengurus umat yang melekatinya, tidak lantas menjadi penghalang guna merengkuh gelar doktor di Universitas Negeri Malang (UM).

2_20250605_164322_0001
7_20250605_164323_0006
4_20250605_164323_0003
12_20250605_164323_0011
1_20250605_164322_0000

Kebahagiaan terpancar di wajah Ulia Ulfa beserta dua putrinya, Fithria Zahrani Fatin Kamila dan Kamilia Zahrina Humairo. Betapa tidak? Sang suami secara resmi diwisuda sebagai doktor di Auditorium UM, Malang, Senin (11/9).

9_20250605_164323_0008
8_20250605_164323_0007
5_20250605_164641_0004
11_20250605_164323_0010

Dr Jam’an berhasil mempertahankan disertasinya berjudul “Bentuk, Fungsi, Estetika, dan Nilai Syi’ir Pesantren Madura”, lulus tertanggal 28 Juli 2017. Berbulan-bulan Penasehat PAC GP Ansor Kadur tersebut harus berjuang merampungkan tugas akhir di tengah kesibukannya mengemban amanah sebagai dosen dan Kepala SMA Islam Miftahul Ulum, Kertagena Tengah, Kadur, Pamekasan.

Lantas, apa rahasia sukses Jam’an meraih gelar doktor? Sedikitnya, terdapat tiga rahasia besar yang sejauh ini mewarnai hidup putra almarhum Munaya dan almarhumah Misnanten tersebut.

Pertama, keinginan dan keyakinan mendalam terhadap kuasa Allah yang pasti mengabulkan doa hamba-Nya. Dengan prinsip di mana ada kemauan, di situ pasti ada jalan.

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030
IMG-20250604-WA0240
4_20250605_164641_0003
6_20250605_164641_0005
1_20250605_164641_0000

Kedua, ungkap Jam’an, tidak menyiakan waktu kosong sedikit pun dan harus bisa membagi waktu dengan tugas yang lain. Dalam menyikapi kesibukan, Jam’an membiasakan diri untuk mengambli skala prioritas. Dia merangkingnya dari atas hingga bawah, mulai dari agenda yang amat penting sampai yang agenda biasa.

“Tapi ketika keadaan menuntut untuk segera mewujudkan rangking yang bukan teratas, maka pada saat itu juga kita melakukannya meskipun bukan skala prioritas. Kuncinya ialah pada elastisitas pengelolaan agenda yang menawarkan kesibukan,” tegasnya.

Baca Juga:  Wali Kota Eri Cahyadi Luncurkan Aplikasi Sis-Infokes, Netizen Singgung Proyek Infrastruktur: Kalah ke Risma

Rahasia ketiga ialah tidak patah arang ketika dihadapkan pada kendala-kendala atau rintangan yang dapat menghadang agenda. Jam’an punya banyak aktivitas sosial dan tanggung jawab menjalankan amanah pengelolaan lembaga pendidikan.

“Namun alhamdulillah dapat disiasati dengan memberi amanah ke bagian kaderisasi yang telah terbekali dari saya,” tegasnya.

Bagi Jam’an, titel doktor bukan akhir pendidikan. Tetapi, akan memulai untuk berkarya dan mengembangkan keilmuan yg didapat, karena pendidikan adalah bagian dari kehidupan yang tetap harus ada.

Dalam kesempatan itu, Jam’an mengutip kata novelis terkenal Indonesia, Donny Dirgantoro. Yakni, “apabila kamu punya impian, yang kamu perlu lakukan adalah kaki yang berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang menatap lebih lama dari biasanya, lapisan tekad yang beribu kali lebih keras dari baja, hati yang bekerja lebih keras dari biasanya, serta mulut yang selalu berdoa.”

Reporter: Fathorrahman

Redaktur: Sule Sulaiman