MediaJatim.com, Pamekasan – Sang ayah meninggal dunia saat dirinya masih bocah. Yakni, baru mengenyam pendidikan di kelas 2 Sekolah Dasar (SD). Itulah Dr Jam’an. Ragam kesibukan mengurus umat yang melekatinya, tidak lantas menjadi penghalang guna merengkuh gelar doktor di Universitas Negeri Malang (UM).
Kebahagiaan terpancar di wajah Ulia Ulfa beserta dua putrinya, Fithria Zahrani Fatin Kamila dan Kamilia Zahrina Humairo. Betapa tidak? Sang suami secara resmi diwisuda sebagai doktor di Auditorium UM, Malang, Senin (11/9).
Dr Jam’an berhasil mempertahankan disertasinya berjudul “Bentuk, Fungsi, Estetika, dan Nilai Syi’ir Pesantren Madura”, lulus tertanggal 28 Juli 2017. Berbulan-bulan Penasehat PAC GP Ansor Kadur tersebut harus berjuang merampungkan tugas akhir di tengah kesibukannya mengemban amanah sebagai dosen dan Kepala SMA Islam Miftahul Ulum, Kertagena Tengah, Kadur, Pamekasan.
Lantas, apa rahasia sukses Jam’an meraih gelar doktor? Sedikitnya, terdapat tiga rahasia besar yang sejauh ini mewarnai hidup putra almarhum Munaya dan almarhumah Misnanten tersebut.
Pertama, keinginan dan keyakinan mendalam terhadap kuasa Allah yang pasti mengabulkan doa hamba-Nya. Dengan prinsip di mana ada kemauan, di situ pasti ada jalan.
Kedua, ungkap Jam’an, tidak menyiakan waktu kosong sedikit pun dan harus bisa membagi waktu dengan tugas yang lain. Dalam menyikapi kesibukan, Jam’an membiasakan diri untuk mengambli skala prioritas. Dia merangkingnya dari atas hingga bawah, mulai dari agenda yang amat penting sampai yang agenda biasa.
“Tapi ketika keadaan menuntut untuk segera mewujudkan rangking yang bukan teratas, maka pada saat itu juga kita melakukannya meskipun bukan skala prioritas. Kuncinya ialah pada elastisitas pengelolaan agenda yang menawarkan kesibukan,” tegasnya.
Rahasia ketiga ialah tidak patah arang ketika dihadapkan pada kendala-kendala atau rintangan yang dapat menghadang agenda. Jam’an punya banyak aktivitas sosial dan tanggung jawab menjalankan amanah pengelolaan lembaga pendidikan.
“Namun alhamdulillah dapat disiasati dengan memberi amanah ke bagian kaderisasi yang telah terbekali dari saya,” tegasnya.
Bagi Jam’an, titel doktor bukan akhir pendidikan. Tetapi, akan memulai untuk berkarya dan mengembangkan keilmuan yg didapat, karena pendidikan adalah bagian dari kehidupan yang tetap harus ada.
Dalam kesempatan itu, Jam’an mengutip kata novelis terkenal Indonesia, Donny Dirgantoro. Yakni, “apabila kamu punya impian, yang kamu perlu lakukan adalah kaki yang berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang menatap lebih lama dari biasanya, lapisan tekad yang beribu kali lebih keras dari baja, hati yang bekerja lebih keras dari biasanya, serta mulut yang selalu berdoa.”
Reporter: Fathorrahman
Redaktur: Sule Sulaiman