Pertemuan Keempat, Sekolah Lapang Tingkatkan Wawasan Poktan

Media Jatim

MEDIAJATIM.COM | PAMEKASAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan mendapat alokasi dana bagi hasil cukai hasil  tembakau (DBHCHT) pada tahun 2021 sebesar Rp64,5 miliar. Sebagian besar dana tersebut dialokasikan untuk bidang kesejahteraan masyarakat, yaitu 50 persen dari total anggaran, sebesar Rp32,2 miliar. Salah satu program pada bidang ini adalah peningkatan kualitas bahan baku.

Kegiatan program ini yaitu pelatihan peningkatan kualitas tembakau berbentuk sekolah lapang. Kepala Seksi (Kasi) Pengawasan Sarana Pertanian Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pamekasan Slamet Supriyadi mengaku telah melaksanakan sekolah lapang sebanyak tiga kali. Untuk kali ketiganya itu berada di Desa Rek Kerrek, Kecamatan Palengaan pada hari Jumat (27/8/2021).

Sekolah lapang itu akan terus berlangsung hingga empat kali pertemuan. Pertemuan terakhir tersebut akan ditutup dengan evaluasi dari pihaknya guna mengukur sejauh mana progres dan manfaat sekolah lapang. Sekolah lapang keempat kalinya sekaligus evaluasi itu akan dilaksanakan pada bulan Oktober mendatang.

Baca Juga:  148 Penyuluh Pertanian di Sumenep Tangani 330 Desa, DKPP Klaim Tetap Bisa Kerja Optimal

“Nanti ada beberapa indikator untuk mengukur progres mereka,” ucap Slamet.

Pihaknya mendapat alokasi anggaran sebesar Rp250 juta bersumber dari DBHCHT tahun 2021. Kegiatan itu diikuti oleh 10 kelompok tani (poktan) se-Pamekasan. Seluruh peserta dibimbing dan diberi wawasan mengenai teknis budidaya tembakau yang baik dan benar, mulai dari prapanen hingga pascapanen.

Masing-masing poktan yang melaksanakan mengikuti sekolah lapang disediakan lahan seluas setengah hektar untuk lahan praktik budidaya tembakau. Pelatihan yang berlangsung di Desa Rek Kerrek itu diikuti oleh 25 orang peserta. Mereka didampingi oleh dua orang pemandu dari badan penyuluhan pertanian (BPT) kecamatan.

Baca Juga:  H Muhaimin: Berkat Doa Para Ulama, PPP Tetap Eksis

Pihaknya berharap, dengan adanya sekolah lapang itu dapat menambah wawasan para petani tembakau agar dapat menghasilkan tembakau berkualitas unggul dengan disesuaikan kondisi kesuburan tanah di masing-masing wilayah. Dengan begitu, upaya menyejahterakan masyarakat terutama para petani tembakau dapat terwujud.

Sebelumnya, seluruh poktan telah diberikan bantuan bibit tembakau Madura berjenis Perancak 95 seluas 13 ribu hektar. Mereka dibekali pengetahuan teknis budidaya tembakau jenis Perancak 95 yang dikenal sebagai tembakau berkualitas unggul di Madura. Sebab menurutnya, dari cara pemupukan hingga pengairan berbeda dengan tembakau jenis lain.

Reporter: Bahrul Rosi

Redaktur: Sulaiman