web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01
Segenap pimpinan dan karyawan_20250605_201559_0000
10_20250605_164323_0009
3_20250605_164323_0002
5_20250605_164323_0004
Display Pancasila dan Lebaran 2024_20250605_233152_0000
News  

BPBD Jatim Inisiasi MoU SRPB Jatim dengan PWI Jatim

Media Jatim

MEDIAJATIM.COM | Surabaya – Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jawa Timur membuka lembaran baru. Lewat inisiasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, SRPB Jatim bekerja sama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur.

2_20250605_164322_0001
7_20250605_164323_0006
4_20250605_164323_0003
12_20250605_164323_0011
1_20250605_164322_0000

Kerja sama tersebut dituangkan dalam Memorandum of Understanding (MoU) di Hotel Aston Inn Jemursari, Surabaya, Sabtu, 11 Juni 2022. Dalam kerja sama tersebut, SRPB Jatim dan PWI Jatim saling sharing mengenai masalah kebencanaan.

9_20250605_164323_0008
8_20250605_164323_0007
5_20250605_164641_0004
11_20250605_164323_0010

Para relawan organisasi mitra SRPB Jatim di daerah-daerah bisa belajar menulis lewat PWI yang berada di daerah tersebut. Sementara, para jurnalis yang tergabung dalam PWI di daerah-daerah bisa berbagi pengalaman mengenai penulisan jurnalistik. Terutama masalah kebencanaan.
MoU tersebut dilakukan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) BPBD Jatim dengan SRPB Jatim dengan tema “Kolaborasi Multi Pihak untuk Meningkatkan Panca Daya Tangguh Organisasi Relawan”.

MoU ini ditandatangani oleh Koordinator SRPB Jatim Dian Harmuningsih dengan Ketua PWI Jatim Lutfil Hakim. Penandatangan ini disaksikan oleh Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim Budi Santosa, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jatim Andhika Nurrahmad Sudigda, Kepala Seksi Pencegahan Dadang Iqwandy, serta beberapa pengurus SRPB Jatim.

Kalaksa BPBD Jatim Budi Santosa menyambut baik MoU ini. Ia berharap kerja sama ini bisa dilaksanakan dalam waktu dekat. Hal ini mengingat dalam kebencanaan menganut prinsip Pentahelix. Salah satunya adalah peran media massa dan relawan dalam penanggulangan kebencanaan.

“Seperti yang diungkapkan Presiden Joko Widodo bahwa harus ada edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat terhadap bencana. Oleh karena itu, tugas relawan selain saat tanggap bencana, juga perlu langkah-langkah preventif,” jelas Budi Santosa.

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030
IMG-20250604-WA0240
4_20250605_164641_0003
6_20250605_164641_0005
1_20250605_164641_0000

Apalagi saat ini mulai ada pergeseran paradigma, yakni bagaimana memberdayakan masyarakat. “Oleh karena itu, langkah preventif perlu dilakukan. Tidak hanya pada tanggap bencana,” jelasnya.

Upaya-upaya preventif menghadapi bencana ini bisa merangkul kalangan jurnalistik. Mereka diharapkan bisa berkolaborasi dengan relawan dalam mitigasi bencana. Dengan desiminasi informasi, masyarakat akan lebih mengerti bagaimana menghadapi bencana.

Baca Juga:  Polres Pamekasan Akan Panggil Operator Ekskavator Perusak Mangrove di Tanjung 

“Kerja sama ini untuk penyebaran informasi tentang kebencanaan. Supaya masyarakat lebih paham menghadapi bencana,” ungkap Lutfil Hakim yang juga menjadi pembicara dalam rakor tersebut.

Menurutnya, para jurnalis bisa dberikan pemahaman tentang bencana. Hal ini merupakan nilai tambah dan bisa meningkatkan kompetensi wartawan. Di sisi lain, peran relawan organisasi mitra SRPB Jatim di daerah bisa mengumpulkan aktivis media sosial (medsos) untuk diberikan pelatihan jurnalistik oleh PWI. “Tujuannya supaya ada standardisasi jurnalistik dan tidak menulis hal-hal yang mengandung hoaks,” tukas Lutfil Hakim.

Sementara, Koordinator SRPB Jatim Dian Harmuningsih mengaku sangat berterima kasih dengan adanya MoU ini. Nantinya para relawan kebencanaan bisa mendapat ilmu tambahan tentang jurnalistik.

“Saya bersyukur bisa bekerja sama dengan PWI Jatim. Kami berharap kegiatan-kegiatan kami bisa disebarluaskan kepada masyarakat lewat PWI,” ungkapnya.

Selain itu, para relawan di organisasi mitra SRPB Jatim bisa menambah ilmunya tentang jurnalistik. Sehingga bila mereka berada di daerah bencana bisa membuat laporan yang sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik.(*)