web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01
Segenap pimpinan dan karyawan_20250605_201559_0000
10_20250605_164323_0009
3_20250605_164323_0002
5_20250605_164323_0004
Display Pancasila dan Lebaran 2024_20250605_233152_0000

Hadir di Kolom Rutin, Ketua GP Ansor Pamekasan Sampaikan Instruksi Penting

Media Jatim

MEDIAJATIM.COM | Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Pamekasan Syafiuddin menyampaikan beberapa instruksi penting untuk dilaksanakan oleh kader GP Ansor.

2_20250605_164322_0001
7_20250605_164323_0006
4_20250605_164323_0003
12_20250605_164323_0011
1_20250605_164322_0000

Hal itu diungkapkan saat menghadiri Koloman Rutin Majelis Dzikir dan Sholawat (MDS) Rijalul Ansor Kabupaten Pamekasan, di Kecamatan Pegantenan, Kamis (16/6/2022).

9_20250605_164323_0008
8_20250605_164323_0007
5_20250605_164641_0004
11_20250605_164323_0010

“Saya intruksikan kepada semua kader GP Ansor Pamekasan untuk terus berkhidmat menyebarkan nilai-nilai Islam rahmatan lil alamin, menjaga tradisi para wali dan muassis NU, serta terus meningkatkan wawasan kebangsaan,” kata Syafiuddin.

6_20250605_164323_0005
2_20250605_164641_0001
3_20250605_164641_0002
8_20250605_164641_0007
Salinan dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sampang_20250606_103712_0000

Wakil Pimpinan DPRD Pamekasan itu menegaskan, agama Islam bukan hanya rahmat bagi pemeluk agama Islam itu sendiri. Lebih dari pada itu, agama Islam merupakan produk terbaik Allah SWT untuk alam semesta.

Baca Juga:  UKW di Jatim Diikuti 138 Peserta, Dewan Pers Soroti Media yang Tak Patuh Kode Etik Jurnalistik

Sebagaimana diceritakan dalam kitab Tareh Islam, Nabi Muhammad SAW menghadapi segala model kehidupan di Madinah dan Mekkah menggunakan nilai-nilai keislaman. Rasulullah telah memberikan contoh terhadap kita semua bahwa Nasrani dan Yahudi pun bisa hidup berdampingan dalam mengarungi hidup bersama tanpa satupun merasa dirugikan, begitulah nilai Islam yg rahmatan lil alamin.

Dia juga mengingatkan kepada seluruh kader Ansor terkait hasil Bahtsul Masail Maudlu’iyah pada pelaksanaan Munas dan Konbes NU 2019 di Banjar Patroman, Jawa Barat. Yang menyimpulkan bahwa mukmin dan kafir itu tetap ada di ranah privat teologis masing-masing agama.

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030
IMG-20250604-WA0240
4_20250605_164641_0003
6_20250605_164641_0005
1_20250605_164641_0000

“Bagi orang Islam, non-Muslim itu kafir, begitu juga sebaliknya. Tetapi, idiom ini tidak berlaku di ranah publik (mu’âmalah wathaniyah). Semua adalah warga negara yang berkedudukan sederajat,” tegasnya.

Baca Juga:  Disegel Total, Siswa SMAN 1 Waru Terancam Mogok Sekolah

“Mengingat hasil Munas dan Konbes tersebut, sudah selayaknya semua kader Ansor tidak sekali-kali menyakiti hati non-muslim dengan cara mengkafir-kafirkan non-muslim diranah publik!, Kader GP Ansor harus merangkul agama apapun demi kemajuan sebuah bangsa, sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah,” lanjut alumnus Universitas Islam Madura (UIM) tersebut.

Menurutnya, moderasi beragama harus terus kita tingkatkan dimasing-masing level kepengurusan.

“Moderasi Beragama adalah cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam kehidupan bersama, dengan cara mengejawantahkan esensi ajaran agama, yang melindungi martabat kemanusiaan, dan membangun kemaslahatan umum, berlandaskan prinsip adil, berimbang, dan menaati konstitusi sebagai kesepakatan berbangsa.

Jadi mari kita tingkatkan moderasi beragama dimasing-masing level, agar tidak terjadi lagi tragedi seperti yang di alami kementrian agama kabupaten Pamekasan baru-baru ini,” paparnya.

Reporter: Bahrul Rosi

Redaktur: Zul