web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01
Segenap pimpinan dan karyawan_20250605_201559_0000
10_20250605_164323_0009
3_20250605_164323_0002
5_20250605_164323_0004
Display Pancasila dan Lebaran 2024_20250605_233152_0000

LaNyalla Kukuh Berjihad Kembalikan UUD ’45 ke Naskah Aslinya

Media Jatim

MEDIAJATIM.COM | Jember – Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menegaskan tak akan pernah lelah untuk berjuang mengembalikan UUD ‘45 ke naskah aslinya. Pasalnya, amandemen UUD ‘45, bahkan telah dilakukan sebanyak 4 kali sejak 1999 hingga tahun 2002, merupakan hulu dari persoalan bangsa Indonesia.

2_20250605_164322_0001
7_20250605_164323_0006
4_20250605_164323_0003
12_20250605_164323_0011
1_20250605_164322_0000

“UUD ‘45 yang ada sekarang itu bukan UUD ‘45 yang asli karena sudah diamandemen, dan perubahannya sampai 95 persen. Jadi yang sering kita dengar sekarang UUD ’45, itu bukan tapi UUD 2022 ,” ujarnya saat memberikan orasi di depan dosen dan mahasiswa Universitas Islam Jember (UIJ) di aula lantai 2 gedung rektorat UIJ, Kamis (28/7/2022).

9_20250605_164323_0008
8_20250605_164323_0007
5_20250605_164641_0004
11_20250605_164323_0010

LaNyalla menyatakan dirinya selaku Ketua DPD dan sejumlah pihak sudah melakukan judicial review untuk membatalkan sejumlah pasal di UUD ‘45 hasil amandemen, namun semua judicial review kandas di meja Mahkamah Konstitusi (MK).

“Saya tidak akan berhenti berjuang (mengembalikan UUD ’45 ke naskah aslinya). Karena saya anggap ini adalah jihad, membela kebenaran,” jelasnya.

Menurutnya, amandemen UUD ’45 telah melahirkan oligarki politik dan bisnis. Peran partai politik begitu besar, mulai pencalonan presiden, pembuatan Undang-undang hingga penentuan anggaran, dan sebagainya. Semua kewenangan itu dimiliki partai politik.

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030
IMG-20250604-WA0240
4_20250605_164641_0003
6_20250605_164641_0005
1_20250605_164641_0000

“Padahal kalau kita baca sejarah, tidak satupun partai politik yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Indonesia merdeka karena pejuang-pejuang Islam, para ulama, para kiai, para santri, para raja, dan sultan Nusantara,” urainya.

LaNyalla jua menegaskan, Indonesia saat ini tidak baik-baik saja. Kemakmuran masih jauh dari rakyat Indonesia. Katanya, sejak dilantik sebagai ketua DPD RI tahun 2019, ia mengaku sudah berkeliling di 34 provinsi dan lebih 300 kabupaten/kota, saya turun grass root, ternyata rakyat tidak baik-baik saja.
“Cuma kalau kita lihat di tv seakan-akan kita bangsa Indonesia sudah makmur. Tapi kalau kita gunakan akal sehat, kalau memang makmur kenapa negara punya hutang Rp7 ribu triliun lebih, kenapa BUMN banyak yang bangkrut. Itulah sebabnya akhirnya saya berkesimpulan bahwa sudah waktunya kita memperbaiki hulunya, yaitu UUD ’45, kita kembalikan ke naskah aslinya,” jelasnya.

Baca Juga:  Raker dengan Bupati Pamekasan, Ketua DPD RI Bicara Kekuatan Ekonomi Daerah Hingga Provinsi Madura

Sementara itu, Rektor UIJ H Abdul Hadi mengatakan bahwa kehadiran LaNyalla di kampus yang dipimpinnya telah memberikan pencerahan tentang UUD ’45 dan amandemennya. Sebagai Ketua DPD RI, katanya, LaNyalla telah menyampaikan apa yang dilihat dan dirasakannya, dan patut dihargai.

“Saya kira Pak LaNyalla sebagai guru bangsa telah memberikan pencerahan yang patut kita resapi,” pungkasnya.

Reporter: Aryudi A Razaq
Redaktur: Zul