Tarif Angkutan Umum Naik; Penumpang Mengeluh, Terminal Sepi

Media Jatim

MEDIAJATIM.COM | Pamekasan – Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) masih terus dikeluhkan warga hampir di setiap daerah. Pasalnya, kenaikan BBM tidak hanya berdampak pada harga bahan pokok semata. Melainkan tarif dasar angkutan umum juga ikutan naik.

Di Kabupaten Pamekasan, sejumlah warga mulai mengeluhkan kenaikan tarif angkutan umum antarkota. Diketahui, saat ini tarif angkutan umum dalam provinsi di Jawa Timur naik hingga 20 persen.

Salah seorang warga asal Desa Larangan Badung, Pamekasan, Maulina, mengungkapkan, dirinya sangat keberatan atas kenaikan tarif angkutan umum. Apalagi sebagai mahasiswi, Maulina harus pulang pergi (PP) Pamekasan-Malang seminggu sekali.

Baca Juga:  Pemkab Sumenep Bakal Salurkan BLT DBHCHT ke 3.150 Buruh Pabrik dan Petani Tembakau

“Sekarang membebankan banget bagi mahasiswa seperti saya. Kenaikan tarif yang dulunya hanya Rp60 ribu sekarang jadi Rp75 ribu,” keluh Maulina saat ditemui di Terminal Ronggosukowati Pamekasan, Senin (12/9/2022).

Kenaikan harga BBM juga mengakibatkan turunnya jumlah penumpang angkutan umum. Hal itu diungkapkan seorang petugas Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, Kurniawan, yang bertugas di Terminal Ronggosukowati Pamekasan.

Dia mengatakan, akibat kenaikan harga BBM, jumlah penumpang yang mengalami pengurangan. Sebelum BBM naik, setiap bus antarkota dari Sumenep ke luar Madura biasanya full dengan penumpang. Sementara saat ini, satu bus hanya berisi tiga sampai lima orang saja.

Baca Juga:  Arema Disakiti Persipura di Kandang Sendiri

Kondisi itu, lanjut Kurniawan, lantaran warga masih harus berpikir dua kali untuk menggunakan bus. Warga baru menggunakan jasa transportasi apabila punya kepentingan yang sangat mendesak.

“Akibat adanya kenaikan itu (BBM dan tarif angkutan, red) penumpang ya cuma itu-itu aja. Sekarang agak sepi ketimbang kemarin waktu BBM belum naik,” pungkasnya.

Reporter: Moh. Syarifirijal

Redaktur: Zul