web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01
Segenap pimpinan dan karyawan_20250605_201559_0000
10_20250605_164323_0009
3_20250605_164323_0002
5_20250605_164323_0004
Display Pancasila dan Lebaran 2024_20250605_233152_0000

Bau Tak Sedap Arisan Online di Bangkalan, Puluhan Warga Jadi Korban, Rp17 Miliar Ludes

Media Jatim
Arisan online
(Dok/Media Jatim) DM (jaket putih) saat didatangi para korban di kediamannya, Minggu (6/11/2022).

Bangkalan — Puluhan warga di Bangkalan mengaku jadi korban arisan online. Terduga pelaku adalah warga kelurahan Demangan, Kecamatan Kota setempat, berinisial DM (34).

2_20250605_164322_0001
7_20250605_164323_0006
4_20250605_164323_0003
12_20250605_164323_0011
1_20250605_164322_0000

Salah seorang korban, Lailatul Qomariyah, mengaku tertipu hingga Rp383 juta lebih. Tidak tiba-tiba tertipu, namun, mula-mula dia dimasukkan ke grup WhatsApp.

9_20250605_164323_0008
8_20250605_164323_0007
5_20250605_164641_0004
11_20250605_164323_0010

“Saat itu saya mulai dimasukkan ke grup yang sudah berjumlah sekitar 60 orang lebih,” katanya kepada mediajatim.com, Senin (7/11/2022).

6_20250605_164323_0005
2_20250605_164641_0001
3_20250605_164641_0002
8_20250605_164641_0007
Salinan dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sampang_20250606_103712_0000

Perempuan yang karib disapa Lyla itu mengaku tertarik karena dorongan temannya. Lalu dia bergabung pada Februari 2022. Dia membeli slot angka arisan Rp5,2 juta dan mendapatkan Rp6 juta.

Tidak berhenti sampai di situ. Lyla terus membeli slot arisan hingga ratusan juta. “Yang saya tahu juga ada peserta arisan dari Sampang, Sumenep, Banyuwangi, dan Surabaya,” paparnya.

Baca Juga:  Budayawan Bangkalan Minta Jangan Anggap Carok sebagai Tradisi: Itu Bisa Membenarkan Kekerasan!

Dari Februari hingga Oktober, kata Lyla, arisan online ini berjalan lancar sesuai kesepakatan. Bau tidak sedap baru muncul pada akhir Oktober 2022.

Puluhan peserta dikagetkan informasi bahwa owner arisan online tersebut kabur membawa semua uang peserta, dan DM sedang mengejarnya.

“Kita semua kaget mendengar ini, karena owner arisan ini, kan, DM sendiri, kok, tiba-tiba bilang ownernya kabur dan DM seolah sedang mengejar si owner yang entah siapa itu,” tuturnya.

Bau tidak sedap itu semakin terendus setelah DM tidak muncul sama sekali di dalam grup Whatsapp. Lalu, ada nomor baru masuk ke grup dan mengenalkan diri sebagai Adel.

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030
IMG-20250604-WA0240
4_20250605_164641_0003
6_20250605_164641_0005
1_20250605_164641_0000

Dia mengaku sebagai asisten DM. Kemudian Adel merekomendasikan pertemuan secara langsung di Surabaya untuk menjawab semua pertanyaan peserta arisan.

“Adel ini baru masuk kemudian mengubah pertemuan yang sebelumnya direncanakan di Bangkalan oleh DM,” sebutnya.

Perubahan jadwal tersebut semakin menambah sikap curiga para korban, hingga akhirnya para korban sepakat mendatangi rumah DM di Kelurahan Demangan, Kecamatan Kota.

Baca Juga:  Pengasuh Pondok Pesantren di Bangkalan Cabuli Santrinya Berkali-kali

Sampai di sana, sejumlah korban hanya ditemui kedua orang tuanya pada Jumat (4/11/2022) dan Sabtu (5/11/2022).

“Saat ditemui, DM katanya masih di Jakarta, kemudian korban sepakat meminta agar DM pulang maksimal dalam dua hari,” terangnya.

DM akhirnya pulang dan tiba Minggu (6/11/2022) di kediamannya. Para korban pun ramai-ramai mendatangi rumah DM untuk meminta klarifikasi.

DM pun mengaku bahwa dirinya adalah owner yang memang menipu para korban. Dalam catatan para korban, duit yang ditilep DM ini sekitar Rp17 miliar.

“Dalam klarifikasi ini, dia mengakui sebagai ownernya dan melakukan penipuan, kemudian menjanjikan uang korban kembali pada akhir November 2022 ini,” jelasnya.

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Bangkalan AKP Bangkit Danandjaya menyampaikan, bahwa pihaknya sudah mengetahui soal dugaan penipuan arisan online tersebut.

Tetapi pihaknya mengaku belum mengantongi laporan resmi yang masuk ke Polres Bangkalan. Sebab itulah pihaknya belum melakukan tindakan apa pun.

“Iya saya tahu, tapi kami belum bisa melakukan apa pun karena laporannya belum masuk, informasinya akan melapor hari ini,” pungkasnya.(hel/ky)