web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01

Covid-19 Kembali Merebak, DPRD Sumenep Minta Kembali Massifkan Vaksinasi

Media Jatim
DPRD Sumenep
(Dok/Media Jatim) Ketua Komisi IV DPRD Sumenep Akis Jazuli.

Sumenep — Memasuki November 2022, kasus Covid-19 kembali melonjak. Berdasarkan Inmendagri Nomor 42 Tahun 2022, Kabupaten Sumenep masuk dalam kategori PPKM level 1.

Pasalnya, capaian vaksin booster pertama dan kedua di Kota Keris itu masih sangat minim.

Menanggapi hal itu, Ketua Komisi IV DPRD Sumenep Akis Jasuli meminta pemerintah kabupaten (pemkab) kembali melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes).

“Sumenep masih aman, tapi masyarakat harus mewaspadai hal ini dengan menjaga kesehatan,” jelasnya, Jumat (11/11/2022).

Dalam waktu dekat, lanjutnya, Komisi IV akan memanggil pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk berkoordinasi masalah kembali merebaknya virus Covid-19 ini.

Baca Juga:  Perempuan 18 Tahun di Sumenep Jadi Tersangka Kasus Pembuangan Bayi di Belakang Puskesmas

“Setelah kegiatan kedewanan selesai, kami akan memanggil Dinas Kesehatan. Paling cepat minggu depan. Biar secepatnya ada tindakan,” tegas politisi Partai NasDem itu.

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030

Tidak hanya itu, dia juga mendesak tenaga kesehatan massifkan vaksinasi booster. Mengingat vaksin termasuk salah satu cara untuk menjaga daya tahan tubuh.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep Agus Mulyono menjelaskan, masyarakat masih enggan untuk melakukan vaksinasi tambahan, yakni vaksin dosis ketiga dan keempat.

Baca Juga:  Calon Anggota PPK Pemilu 2024 Sumenep Diduga Keluarga Teroris, KPU: Prinsipnya Tidak Masalah!

Padahal, kata Agus, masyarakat bisa vaksin dimana saja. Seperti, di Puskesmas, Polres, dan Kodim setempat.

“Vaksin sudah tersedia,” ujarnya kepada mediajatim.com, Jumat (11/11/2022).

Menurut data Dinas Kesehatan Sumenep, capaian vaksin pertama 100 persen dan vaksin kedua 80 persen. Sedangkan, vaksin ketiga mencapai 70 persen dan vaksin keempat masih 30 persen. (mj1/zul)