Bangkalan — Penyaluran bantuan sosial (Bansos) penanganan inflasi akibat kenaikan bahan bakar minyak (BBM) belum terealisasi.
Menurut Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Bangkalan Wibagio Suharta, realisasi bansos tersebut masih menunggu Surat Keputusan (SK) dari Bupati Bangkalan.
“Paling lambat pertengahan Desember,” ujarnya kepada mediajatim.com, Kamis (1/12/2022).
Wibagio menambahkan, pencairan bantuan tersebut akan melalui rekening Bank Jatim. Terdapat 8.112 penerima yang akan mendapatkan bantuan yang dianggarkan Rp5,3 miliar tersebut. Terdiri dari petani, nelayan, sopir angkutan umum, pelaku UMKM, warga kurang mampu, dan lainnya.
“Supaya bisa cair di pertengahan Desember, bank harus segera melakukan virtual account dengan penerima,” tuturnya.
Dari jumlah penerima itu, kata Wibagio, mayoritas akan diisi masyarakat miskin di wilayah pesisir yang tercatat dalam data Dinsos Sidaya Sehat. Wilayah itu di antaranya Kecamatan Tanjung Bumi, Sepulu, Klampis, Arosbaya, Bangkalan, Socah, dan Kamal.
“Kuotanya 5.673 keluarga. Setiap orang akan dapat Rp600 ribu,” jelasnya.
Sedangkan Anggota Komisi D DPRD Bangkalan Subaidi mengungkapkan, bantuan inflasi itu sudah disetujui sejak Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) Oktober yang lalu. Seharusnya sudah bisa dicairkan.
“Seharusnya sekarang sudah bisa dicairkan,” kata Subaidi, Kamis (1/12/2022). (hel/zul)